ThePhrase.id – Hari Batik Nasional dirayakan setiap tanggal 2 Oktober menandakan eksistensi batik sebagai warisan budaya takbenda yang telah diakui oleh dunia.
Dalam rangka memperingati keindahan warisan budaya Indonesia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) akan menggelar perayaan Hari Batik Nasional (HBN) 2024 dengan tema “Bangga Berbatik.”
Perayaan akan berlangsung dari 2 hingga 6 Oktober 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, di mana Ditjen IKMA menyediakan booth pameran gratis untuk pelaku industri kecil menengah (IKM) batik.
Para pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan, termasuk peragaan busana, talk show tentang Inklusivitas Batik Berkelanjutan, rilis buku “Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0”, serta bazar produk batik karya dari 45 pelaku IKM.
Acara puncak akan diadakan pada 6 Oktober 2024 dengan Batik Fun Run and Walk, bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan produk batik di kalangan masyarakat luas. Ditjen IKMA juga akan menyelenggarakan Industrial Festival Edisi Batik, dengan talk show yang berfokus pada pengenalan batik kepada generasi muda, agar mereka mewarisi kecintaan terhadap budaya batik.
Sebanyak 24 IKM terpilih dari sembilan provinsi akan memamerkan produk terbaik mereka dalam pameran ini, termasuk dua pelaku wirausaha baru dari Lembaga Pemasyarakatan. Selain itu, Ditjen IKMA juga mendukung proses permohonan pelindungan Indikasi Geografis (IG) untuk Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban, yang telah ditetapkan sebagai ikon HBN 2024.
Selain itu, untuk terus mendukung dan mendorong industri batik, IKMA terus memberikan pelatihan dan pendampingan teknis pada sektor industri batik yang memiliki potensi pasar ekspor.
‘’Potensi pasar ekspor batik dan produk batik cukup menjanjikan, terlihat dari capaian nilai ekspor batik dan produknya sepanjang tahun 2023 yang mencapai 17,5 juta Dollar AS. Sedangkan semester pertama tahun ini saja sudah mencapai 9,45 juta Dollar AS berdasarkan hitungan BPS,” ungkap Reni Yanita, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin.
Selain itu, Ditjen IKMA telah melakukan berbagai kegiatan untuk pengembangan industri batik, termasuk penyusunan buku tentang industri ramah lingkungan dan pameran serta promosi. Menurut Badan Pusat Statistik, terdapat 201 sentra industri batik di 11 provinsi, dengan Jawa Tengah sebagai provinsi terbanyak.
Ketua Umum YBI Gita Pratama Kartasasmita berharap perayaan ini dapat memberikan inspirasi bagi para pelaku dan pencinta batik di Indonesia.
Pameran HBN tahun ini akan menampilkan instalasi multimedia modern, memberikan pengalaman baru bagi pengunjung dengan animasi batik yang telah mendapatkan sertifikat IG, seperti Batik Nitik dan Batik Lasem. [Syifaa]