Hari Hutan Sedunia: Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Hutan untuk Kehidupan

ThePhrase.id – Berkaitan dengan Hari Hutan Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 21 Maret 2022, United Nations (UN) menetapkan perayaan tersebut untuk mengangkat kesadaran atas pentingnya hutan untuk kehidupan. Hutan menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan tak hanya untuk sumber air dan udara bersih namun juga untuk kesejahteraan manusia.

UN telah mengeluarkan laporan di mana perubahan iklim memiliki konsekuensi yang berbahaya untuk manusia dalam upaya untuk mencegah hal itu diperlukan persatuan global. Dimulai dengan melakukan Sustainable Global Goals 15 tentang manajemen hutan yang berkelanjutan.

Goal 15, yang disebut Life on Land, menyangkut pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat, pengelolaan hutan berkelanjutan dan memerangi degradasi lahan. Tujuan poin 15 ini berusaha untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem terestrial seperti lahan basah, hutan dan pegunungan pada tahun 2030.

Kehidupan membutuhkan hutan dan hutan merupakan investasi untuk manusia. Institut Penelitian Scion di New Zealand juga mengungkapkan bahwa hutan dapat menjadi sumber yang berkelanjutan untuk manusia di masa depan.

“Pohon memiliki potensi kuat untuk menjadi jantung masa depan baru berbasis bio-rendah karbon. Apa pun yang dapat dibuat dari bahan bakar fosil hari ini dapat dibuat dari pohon di masa depan,” sebut para peneliti dari Scion.

Namun, saat ini datanya menunjukkan bahwa hilangnya hutan dan lahan pertanian sudah 35 kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Peran penting hutan salah satunya adalah sebagai pelindung dari penyakit-penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Selain itu, hutan juga dapat membantu untuk membangun gaya hidup yang berkelanjutan dan membantu pengurangan emisi, sampah dan polusi.

Solusi yang didepankan oleh United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) untuk perayaan Hari Hutan Sedunia adalah menggunakan fiber hutan untuk fashion agar lebih ramah lingkungan dan bisa didaur ulang sehingga memutus kebiasan membeli, menggunakan, dan membuang fashion.

UN menjelaskan bahwa fiber kayu modern dapat digunakan untuk memproduksi tekstil yang berkelanjutan, terbarukan, dan dapat terurai serta berbagai bahan yang dapat digunakan oleh sektor fashion untuk mengurangi jejak ekologisnya.

Contohnya seperti desiner asal Milan, Tiziano Guardini, yang menjadi pemenang Green Carpet Award dan memproduksi fashion yang sustainable dengan judul “In The Forest”

Hutan yang sudah menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia harus semakin dijaga dengan gaya hidup yang sustainable. Karena hutan merupakan sumber terbarukan yang dapat menghasilkan berbagai macam produk mulai alat rumah tangga, fashion hingga makanan. [Syifaa]