trending

Hari Parkinson Sedunia: Kenali Penyakit dan Gejala Utamanya

Penulis Nadira Sekar
Apr 11, 2023
Hari Parkinson Sedunia: Kenali Penyakit dan Gejala Utamanya
ThePhrase.id - Tanggal 11 April setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Parkinson Sedunia, sebuah hari yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit Parkinson dan dampaknya terhadap kehidupan orang yang mengidap kondisi tersebut. Peringatan ini bersamaan dengan ulang tahun Dr. James Parkinson, seorang dokter asal Inggris yang pertama kali mengidentifikasi penyakit ini pada tahun 1817.

Foto: Ilustrasi Pengidap Parkinson (freepik.com)


Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang disebabkan oleh degenerasi neuron yang memproduksi dopamin di otak, yang menyebabkan kekurangan dopamin, zat kimia yang membantu mengatur gerakan.

Gejala penyakit Parkinson biasanya mulai muncul pada orang di atas usia 60 tahun, meskipun orang yang lebih muda juga dapat terpengaruh. Diperkirakan sekitar 10 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit Parkinson.
Gejala Parkinson

Melansir kilkdokter.com, tanda dan gejala dari penyakit Parkinson dapat bervariasi. Namun beberapa gejala yang umum timbul antara lain:

  • Tremor atau gemetar yang dapat terjadi di tangan maupun bagian tubuh lainnya.

  • Pergerakan lambat, kemampuan bergerak penderita akan menurun dan langkah menjadi lebih pendek.

  • Kekakuan pada otot, yang juga dapat membatasi pergerakan dan menimbulkan rasa nyeri.

  • Gangguan pada postur dan keseimbangan.

  • Kehilangan kemampuan untuk melakukan gerakan yang biasanya otomatis, seperti mengayun tangan pada saat berjalan.

  • Perubahan pola wicara. Tutur kata penderita biasanya menjadi lebih halus, cepat, tidak jelas, atau terkesan ragu-ragu.

  • Perubahan pola tulisan tangan. Umumnya, tulisan menjadi tampak lebih kecil.


Selain itu, penyakit Parkinson juga dapat menyebabkan gejala non-motorik seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan gangguan kognitif.
Penyebab Parkinson

Penyakit Parkinson adalah kondisi kompleks yang disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun penyebab pasti dari penyakit Parkinson belum sepenuhnya dipahami, penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor potensial yang berperan.

Salah satu hal yang berkontribusi adalah stres oksidatif yang terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara radikal bebas, yang merupakan molekul yang sangat reaktif, dan pertahanan antioksidan alami tubuh. Stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan diyakini berkontribusi pada degenerasi neuron dalam penyakit Parkinson.

Penelitian juga menunjukkan bahwa peradangan dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit Parkinson. Peradangan adalah respons alami sistem kekebalan tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan hilangnya neuron.

Faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson. Paparan terhadap toksin tertentu, seperti pestisida dan herbisida, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kondisi ini. Studi juga telah menunjukkan keterkaitan antara cedera otak traumatis dan penyakit Parkinson.

Faktor genetik juga memainkan peran dalam perkembangan penyakit Parkinson. Mutasi pada beberapa gen telah diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk kondisi ini, termasuk gen SNCA, LRRK2, dan GBA. Namun, mutasi genetik ini jarang terjadi dan hanya menyebabkan sebagian kecil kasus penyakit Parkinson.
Pengobatan

Meskipun penyakit Parkinson pertama kali dideskripsikan oleh Dr. James Parkinson lebih dari 200 tahun yang lalu, baru pada pertengahan abad ke-20 kemajuan signifikan dicapai dalam memahami penyakit ini dan mengembangkan pengobatan. Pada tahun 1960-an, penemuan dopamin sebagai neurotransmitter di otak menyebabkan pengembangan obat yang dapat menggantikan dopamin yang hilang dalam penyakit Parkinson. Saat ini, ada beberapa obat yang tersedia yang dapat meningkatkan gejala penyakit Parkinson, meskipun saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi tersebut.

Selain obat, ada terapi dan pengobatan lain yang dapat membantu orang dengan penyakit Parkinson mengelola gejalanya dan mempertahankan kualitas hidup mereka. Ini termasuk terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, dan stimulasi otak dalam, sebuah prosedur bedah yang melibatkan penanaman elektroda di otak untuk membantu mengatur gerakan.

Hari Parkinson Dunia adalah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit Parkinson dan dampaknya terhadap kehidupan orang yang mengalami penyakit tersebut. Ini juga kesempatan untuk mendukung upaya penelitian yang sedang berlangsung untuk lebih memahami penyakit ini dan mengembangkan pengobatan baru yang dapat meningkatkan kehidupan orang yang terpengaruh olehnya. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic