e-biz

Hari Perempuan Internasional, Ninja Xpress & Nona Woman Bagi Tips Jadi Pengusaha

Penulis Firda Ayu
Mar 09, 2023
Hari Perempuan Internasional, Ninja Xpress & Nona Woman Bagi Tips Jadi Pengusaha
ThePhrase.id – Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, Ninja Xpress dan Nona Woman membagikan tips kunci sukses produk di pasaran.

Nona Woman sendiri adalah UKM yang menjual keperluan wanita dalam menjaga kesehatan reproduksi dan juga dimiliki oleh perempuan Indonesia menilai pentingnya riset pasar untuk memaksimalkan omset sebuah perusahaan.

Menyuarakan period poverty (kemiskinan menstruasi) bagi wanita Indonesia, atau kurangnya akses produk menstruasi, edukasi, dan pengelolaan limbahnya.  Melalui blog Ninja Xpress, Nona Woman membagikan tips keberhasilan untuk memasarkan produk menstrual mereka dengan melakukan riset pasar yang mendalam.

Riset mendalam dapat membuat sebuah brand memahami tantangan unik pasar yang dihadapi. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya Nona Woman melakukan  penetrasi pasar dalam memasarkan produk menstrual di Indonesia.

Berbagai produk Nona Woman (Foto: nonawoman.com)


Perempuan memiliki peran yang cukup signifikan dalam keputusan bisnis serta omset yang didapatkan. Hal ini ditunjukkan melalui survei Google dan Kantar mengenai 49% perempuan Indonesia yang telah berwirausaha. Para wirausahawan perempuan ini mengelola sebanyak 37 juta UKM dari total 64,2 pelaku usaha di Indonesia.

Harvard Business Review menyebut bahwa riset pasar memungkinkan perusahaan untuk memahami pasar mereka dengan lebih baik, termasuk kebutuhan dan keinginan konsumen, tren pasar, dan perilaku pembelian.

Berangkat dari hal tersebut, Nicole Jihzar, selaku pendiri Nona Woman, membagikan empat tips berdasarkan pengalamannya dalam membangun Nona Woman, bagi para pengusaha wanita untuk sukses menjalankan bisnisnya melalui riset pasar:

Edukasi Produk dan Brand


Berangkat dari edukasi tentang kesehatan alat reproduksi wanita dan bagaimana cara merawatnya, Nona Woman ingin memecahkan stigma yang ada di masyarakat mengenai period poverty.

Edukasi mengenai produk dan brand dilakukan setelah memahami kekuatan dari produk yang dipasarkan. Selain itu, pengusaha dapat berangkat dari stigma yang ada dalam masyarakat mengenai suatu masalah, agar produk dapat menjadi alternatif untuk menjawab stigma tersebut.

Survei Lapangan dan Fokus pada Tujuan


Pengecekan lapangan dengan melakukan survei dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa penting produk tersebut dibutuhkan. Pertanyaan seputar apa yang dibutuhkan target konsumen dengan beberapa narasumber yang sesuai dengan target konsumen dapat diajukan melalui survei.

NInja Express (Foto: kontan)

Riset Produk Kompetitor


Riset produk kompetitor perlu dilakukan secara berkala terutama terhadap kompetitor yang telah lebih dahulu masuk ke dalam industri yang sama. Beberapa hal yang dapat diriset adalah bagaimana produknya bekerja, apa yang perlu ditingkatkan, dan lain sebagainya.

Riset ini dapat dilakukan dengan membandingkan produk serupa baik lokal maupun produk impor untuk mengadopsi standar pasar luar negeri ke dalam produk yang sesuai dengan tujuan pembuatan produk.

Riset Konten dan Meningkatkan Visibilitas Produk


Selain riset-riset di atas, hal utama lainnya yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan visibilitas produk dan brand. Konten-konten menarik dan informatif diperlukan bagi konsumen. Manfaatkan layanan dari Ninja Xpress, yaitu Creative Business Solution jika kesulitan memvisualisasikan konten secara profesional.

Tak hanya meningkatkan visibilitas brand saja, interaksi di media sosial juga dapat dilakukan dengan komunitas melalui konten-konten serta forum agar pengguna bisa berinteraksi satu sama lain hingga memberikan rekomendasi produk.

Pelajari cara berbisnis melalui live selling


Suara UKM Negeri vol 2 mengungkap bahwa live selling menjadi salah satu tren e-commerce yang sedang berkembang. Untuk melakukan live selling, hal utama yang perlu dipahami adalah lokasi audience. Hal ini penting diketahui agar promosi yang dilakukan pada social commerce tepat sasaran.

Untuk melakukan live selling, setidaknya dibutuhkan dua orang dengan menggunakan kamera profesional, teleprompter untuk menjaga kontak mata dengan penonton, serta kru di belakang layar yang memonitor dan melakukan kurasi komentar yang masuk dari penontonnya. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic