trending

Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Bahaya Tembakau bagi “Kesehatan” Bumi

Penulis Ashila Syifaa
May 30, 2022
Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Bahaya Tembakau bagi “Kesehatan” Bumi
ThePhrase.id – Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No-Tobacco Day diperingati setiap tanggal 31 Mei yang bertujuan mengingatkan masyarakat dunia akan bahaya mengkonsumsi tembakau tak hanya terhadap kesehatan manusia namun juga pada bumi.

Di tahun 2022 ini peringkatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia difokuskan terhadap dampak-dampak dari industri tembakau termasuk budidaya, produksi, distribusi, konsumsi, dan pasca konsumsi terhadap lingkungan.

Menurut data dari World Health Organization atau WHO tembakau sudah membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun. Tak hanya itu, terdapat 600.000.000 pohon telah ditebang untuk budidaya dan produksi tembakau, 84,000,000 ton emisi CO2 dikeluarkan ke udara menyebabkan kenaikan suhu global dan 22,000,000,000 limbah air yang terbuang untuk memproduksi rokok.

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Dunia. (Foto: WHO)


Meskipun memiliki dampak yang lebih besar yang meliputi tidak hanya kesehatan individu namun juga pada lingkungan, banyak perusahan tembakau melakukan greenwashing agar terlihat ramah lingkungan.

Penebangan pohon yang dilakukan untuk membuka lahan untuk budidaya tembakau sendiri berkontribusi sebesar 5% dari total deforestasi nasional yang berdampak buruk di Afrika Selatan, Timur Tengah, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Karibia.

Dampak yang dihasilkan merupakan dampak jangka panjang yang akan mempengaruhi manusia secara keseluruhan. Terutama dari menggunakan tanah untuk menanam tembakau yang berdampak buruk terhadap kerawanan pangan dan tantangan gizi.

Kemudian untuk mengembalikan fertilitas tanah membutuhkan biaya yang cukup besar. Di tahun 2014, Bangladesh harus mengeluarkan USD 20,6 Juta untuk mengembalikan kesehatan tanaman yang diakibatkan oleh budidaya tembakau selama setahun.

Kampanya Hari Tanpa Tembakau Dunia. (Foto: WHO)


“Dampak penggunaan tembakau menambah tekanan pada sumber daya bumi kita yang langka dan ekosistem yang rapuh. Ini sangat berbahaya bagi negara berkembang, karena di sanalah sebagian besar produksi tembakau terjadi,” ujar Direktur Promosi Kesehatan WHO, Ruediger Krech.

Bahaya dari tembakau akan lebih dirasakan negara-negara berkembang karena pemerintah dan petani tembakau melihatnya sebagai pemasukan yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Maka dari itu perlu edukasi yang lebih untuk menghentikan budidaya tembakau dan membantu petani tembakau untuk mulai bergeser usaha pertanian yang lebih berkelanjutan. Tak hanya itu, juga perlu dorongan untuk masyarakat agar mulai menghentikan konsumi rokok untuk menjaga kesahatan bumi dan juga kesehatan manusia secara keseluruhan. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic