Thephrase.id - Indonesia menyabet dua gelar juara dalam kejuaraan badminton Super 300 Swiss Open 2022. Basel, kota terbesar kedua di negara itu, menjadi saksi Merah-Putih membawa pulang medali emas dari tunggal putra dan ganda putra.
Jonatan Christie alias Jojo menjadi pembuka hari yang indah, Minggu (27/3). Ia bermain gemilang sejak babak 32 besar, hingga final dengan menaklukkan Prannoy H.S. dalam dua game.
Beberapa jam kemudian menyusul Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang meraih titel terbaik. Mereka mengalahkan pasangan Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Indonesia pun menjadi juara umum dari Swiss Open 2022. Karena mampu menggondol dua gelar juara, tunggal putra dan ganda putra.
Di nomor tunggal putri gelar juara diamankan Pusarla V. Sindhu dari India, ganda putri Gabriella Stoeva/Stefani Stoeva Bulgaria, dan ganda campuran Mark Lamsfuss/Isabel Lohau Jerman.
Fajar - Rian - Foto PBSI
Berikut adalah hasil final Swiss Open 2022 selengkapnya,
WD Gabriela STOEVA/Stefani STOEVA (3) vs Linda EFLER/Isabel LOHAU 21-14 21-12, 41 menit
WS PUSARLA V. Sindhu [2] vs Busanan ONGBAMRUNGPHAN [4] 21-16 21-8, 49 menit
MS Jonatan CHRISTIE [4] vs PRANNOY H. S.
21-12 21-18, 48 menit
XD Mark LAMSFUSS/Isabel LOHAU vs GOH Soon Huat/LAI Shevon Jemie (6) 12-21 21-18 21-17, 1 jam 05 menit
Komentar Juara
Jojo dan Fajar/Rian tentu saja punya komentar masing-masing, atas kesuksean yang mereka raih di Swiss Open 2022. Berikut cuplikannya seperti dikutip dari PP PBSI.
"Awal strateginya kurang lebih sama dengan saat melawan Srikanth. Saya coba menjauhkan bola dari jangkauan Prannoy lebih dahulu. Ketika ada kesempatan baru menyerang," kata Jojo.
Jonatan Christie - Foto PBSI
"Cara begitu saya pelajari dari Anthony Ginting. Ketika ia main menyerang, malah lebih nyaman mainnya. Di poin-poin terakhir saya terpancing ingin cepat menyelesaikan game. Mainnya pun jadi total menyerang. Ternyata malah berbalik terus dan mati dua kali," imbuh Jojo.
Menurut Jojo, hasil ini sangat berarti, bukan hanya gelar juaranya, tetapi prosesnya. Ia bisa main di sini dan All England sudah merupakan anugerah, karena di German Open sempat kena Covid-19."
"Ini pasti campur tangan Tuhan. Apalagi saya sudah tidak juara dalam 2,5 tahun terakhir. Masih banyak yang saya ingin raih, gelar-gelar di level lebih tinggi. Semoga juara di Swiss ini bisa jadi awalan dan motivasi saya di tahun 2022," tutur Jojo.
Sementara buat Fajar/Rian ini merupakan gelar Swiss Open kedua setelah pada 2019 juga tampil sebagai juara.
"Alhamdulillah bersyukur dan bangga akhirnya bisa juara lagi. Kami belajar dari pertandingan terakhir melawan mereka dan pelatih memberi gambaran, karena sebelumnya lawan dua kali mengalahkan rekan kami (Leo/Daniel di perempat final dan Pramudya/Yeremia di semi final)," tutur Rian.
“Intinya kita selalu bersyukur, apapun keadaannya. Jika lagi di bawah, kita harus tahu bagaimana caranya untuk bangkit. Semoga di turnamen berikutnya bisa jauh lebih baik,” timpal Fajar. [hc]