ThePhrase.id - Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan tujuh dari delapan program kerja Presiden RI Prabowo Subianto mendapatkan respons positif dari masyarakat Indonesia.
Ketujuh program kerja tersebut yakni perbaikan gizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah, target pertumbuhan ekonomi 8%, makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah, dan kenaikan upah minimum nasional (UMN) hingga 6,5% tahun 2025.
Hal tersebut diungkapkan pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali sebagaimana Catatan Akhir Tahun 2024 yang disiarkan pada Kamis (26/12) di Jakarta.
“Dalam penilaian sentimen, hanya dipilih sentimen positif dan sentimen negatif, yang netral tidak diikutsertakan. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari tanggal 20 November 2024 sampai dengan 20 Desember 2024,” ucap Denny dalam keterangannya pada Kamis, (26/12) dikutip Antaranews.
Penelitian tersebut menggunakan pendekatan komputasional, dengan memetakan pendapat (percakapan) masyarakat di berbagai platform digital seperti media sosial, forum diskusi online, dan podcast.
Program perbaikan gizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan 53,7% sentimen positif dari 2.505 frekuensi percakapan, sementara sisanya sentimen negatif imbas realisasi di lapangan yang kurang maksimal.
“Program ini diapresiasi, karena menyasar kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan anak. Namun, kritik muncul terkait realisasi di lapangan, terutama di daerah terpencil,” jelas LSI Denny JA.
Kedua, program swasembada pangan mendapatkan 70% sentimen positif dari 7.922 frekuensi percakapan. LSI Denny JA menjelaskan bahwa masyarakat optimistis program tersebut mampu meningkatkan ketahanan pangan, namun perlu menyoroti target pemerintah yang ambisius dan mengenai efisiensi penggunaan anggaran.
Lalu program peningkatan kesejahteraan guru turut mendapatkan respons positif, mencapai 71,6% dari 17.925 frekuensi percakapan.
“Dukungan kuat muncul dari masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan guru. Tantangan utamanya adalah memastikan distribusi anggaran yang berkeadilan,” terang LSI Denny JA.
Keempat, target pertumbuhan ekonomi 8% dan transisi menuju energi hijau mendapatkan 58% sentimen positif dari 8.002 frekuensi percakapan. LSI Denny JA mengungkapkan bahwa masih ada yang skeptis bagi sebagian masyarakat terhadap target tersebut.
Kemudian program makan bergizi gratis, sebanyak 52,7% masyarakat dari 2.264 frekuensi percakapan merespons positif program tersebut. Namun terdapat tantangan yang perlu diutamakan yakni realisasi program tersebut termasuk penghapusan stunting di berbagai daerah terpencil.
Keenam, program pembangunan 3 juta rumah mendapatkan sentimen positif sebesar 53,7% dari 4.190 frekuensi percakapan. Program tersebut dinilai dapat menjadi langkah yang baik untuk mengatasi perumahan bagi rakyat miskin, namun perlu memperhatikan pendanaan dan waktu realisasi.
Terakhir, program kenaikan upah minimum nasional (UMN) mendapatkan 52,6% respons positif dari 5.248 frekuensi percakapan.
Adapun satu program pemerintahan Presiden Prabowo yang mendapatkan respons negatif yakni terkait wacana pemilihan kepala daerah yang akan dipilih oleh DPRD setempat, mencapai 76,3% sentimen negatif dari 1.629 frekuensi percakapan.
LSI Denny JA menjelaskan program tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait demokrasi yang akan melemah serta resiko korupsi yang meningkat. (Rangga)