Hasil Studi: Penumpukan Karbon di Lautan Bakal Sebabkan Kepunahan Massal

ThePhrase.id – Dilansir dari Daily Star, seorang ilmuwan ahli riset kelautan bernama Daniel Rothman mengungkapkan hasil studinya yang menemukan bahwa salah satu penyebab utama perubahan iklim yakni emisi karbon yang berasal dari mobil, bangunan, dan pabrik rupanya dapat segera menyebabkan kepunahan massal di planet Bumi.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar emisi karbon yang masuk ke atmosfer pada akhirnya akan jatuh ke laut, sehingga membuat laut menjadi semakin asam akibat kandungan CO2 berlebih yang ada pada emisi tersebut.

Tak hanya mengancam ekosistem laut, emisi karbon berlebihan dalam lautan ini juga diprediksi dapat menyebabkan kepunahan massal terhadap seluruh makhluk yang tinggal di Bumi dalam 1 - 2 abad mendatang.

Dalam laporan SPUTNIK, Rothman yang juga merupakan seorang profesor geofisika di Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini mengatakan bahwa kemungkinan besar pada tahun 2100 akan terdapat 500 gigaton elemen karbon di lautan. Padahal ambang batas kritis elemen di laut adalah sekitar 300 gigaton dalam 1 abad, sehingga apabila hal ini terjadi dan ambang batas karbon telah dilewati, maka seluruh makhluk di muka Bumi ini, termasuk manusia akan punah.

Dilansir dari The Times of Israel, Rothman bahkan mengatakan bahwa dunia ini kemungkinan besar sebenarnya telah mulai berada di ambang kepunahan massal. Namun manusia tidak menyadarinya sebab waktu ambang batas karbon dilewati dalam waktu yang cukup lama, yakni bertahun-tahun, sehingga manusia baru akan menyadari hal tersebut ketika semuanya sudah cukup terlambat.

''Apa yang kita lihat hari ini sangat serius. Namun, saya tidak tahu seberapa banyak yang diperlukan untuk membawa kita ke titik kritis yang akan menciptakan bencana global bagi ekosistem global. Kepunahan massal mewakili beberapa jenis arus umpan balik positif yang menyebabkan kehancuran ekosistem global,'' imbuh Rothman.

Selain itu, Rothman juga menambahkan bahwa karbon dengan jumlah volume yang mengejutkan saat ini ketika dipompa ke atmosfer dapat menyebabkan gangguan hebat di Bumi yang tak terbayangkan.

“Setiap kali ada peristiwa besar dalam sejarah kehidupan, ada juga gangguan besar terhadap lingkungan. Hal-hal ini cenderung datang bersama-sama,” tandas Rothman. [hc]