Hasil Survei Indikator, Sri Mulyani dan Erick Thohir jadi Menteri dengan Kinerja Paling Baik dalam 100 Hari Kerja

ThePhrase.id - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjadi dua menteri dengan kinerja paling baik dalam 100 hari masa kerja pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Nama Sri Mulyani menempati posisi teratas dengan 11,4%, disusul Erick Thohir yang juga menjabat Ketua Umum PSSI dengan raihan 11,2% dalam simulasi top of mind, yakni tanpa memberikan opsi nama menteri.

“Tanpa memberikan pilihan jawaban, ada 11,4 persen masyarakat yang menyebut Sri Mulyani sebagai Menteri dengan kinerja paling baik, kedua Erick Thohir,” ucap Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis sruvei yang ditayangkan melalui channel YouTube Indikator Politik Indonesia (indikatorcoid) pada Senin (27/1) lalu.

Kemudian di peringkat ketiga yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 4,8%, lalu keempat Sekretariat Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya dengan 3,7%.

Selanjutnya, Menteri Agama Nasarudin Umar menempati posisi kelima dengan 3,1%, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di peringkat keenam dengan 2,7%, dan posisi ketujuh ditempati Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menkokumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra dengan 1,6%.

“Ini tujuh menteri yang tertinggi menurut simulasi top of mind. Nah (menteri) yang lain, itu ada yang menyebut tetapi di bawah 1%, atau bahkan tidak ada yang menyebut sama sekali,” imbuh Burhanudin.

Adapun ketika Indikator memberi opsi nama-nama menteri untuk dipilih, hasilnya tidak berbeda jauh dari simulasi top of mind, yang kembali menghasilkan Sri Mulyani dan Erick Thohir di dua peringkat teratas untuk menteri berkinerja baik.

Pembedanya ialah Erick Thohir berada di posisi teratas dengan 14,2%, Sri Mulyani di peringkat kedua dengan 13,2%.

“Jadi ketika kita kasih daftar nama, tidak mengurangi dan menambah jawaban responden secara signifikan. Artinya, penilaian kinerja paling baik itu sangat dipengaruhi oleh awareness responden terhadap nama-nama menteri yang ada di kepala mereka,” jelas Burhanudin. (Rangga)