Hasil Survei IPO: Zulhas Menko Kinerja Terbaik, Seskab Teddy Paling Populer di Kabinet

ThePhrase.id - Hasil survei nasional yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas) dinilai sebagai menteri koordinator dengan kinerja terbaik.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyebutkan bahwa hasil tersebut mencerminkan penerimaan positif publik terhadap kinerja Zulhas, yang dianggap dekat dengan kebutuhan masyarakat lapisan bawah.

“Zulkifli Hasan cukup berhasil menjaga stabilitas pangan dan memastikan kebijakan pemerintah berdampak nyata bagi masyarakat bawah. Publik menilai langkah-langkahnya konkret dan hasilnya bisa dirasakan, terutama di wilayah pedesaan,” ujar Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/10) dikutip Antaranews.

Dalam kategori kinerja para menteri koordinator, Zulhas memperoleh dukungan paling tinggi yakni sebesar 12,2 persen. Ia unggul atas Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 9,1 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 6,4 persen.

Selain itu, mayoritas responden (67,5 persen) menilai bahwa Zulhas merupakan sosok paling cocok dan tepat untuk menjabat sebagai Menko Pangan.

Dedi menyampaikan bahwa capaian tersebut mencerminkan keberhasilan Zulhas dalam menjaga stabilitas harga pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat pelaksanaan kebijakan pemerintah di sektor pangan.

Meski unggul di level menteri koordinator, dalam kategori kinerja menteri secara keseluruhan, Zulhas berada di posisi keempat dengan dukungan 9,8 persen. Ia berada di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.

Sementara itu, dalam hal popularitas di kabinet, Seskab Teddy meraih posisi tertinggi dengan 47,5 persen, mengungguli Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir dengan 43,5 persen, dan Menkeu Purbaya dengan 41,1 persen.

Sebagai informasi, survei nasional ini dilakukan pada 9–17 Oktober 2025 dan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. (Rangga)