politics

Hasto Sampaikan Tiga Pesan Politik Megawati untuk Kader PDIP, Tekankan Pandangan Geopolitik Bung Karno

Penulis Rangga Bijak Aditya
Nov 25, 2025
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto (tengah) ketika menghadiri Konferda & Konfercab Serentak PDIP di Provinsi Riau, Sabtu (22/11/25). (Foto: Instagram/pdiperjuangan)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto (tengah) ketika menghadiri Konferda & Konfercab Serentak PDIP di Provinsi Riau, Sabtu (22/11/25). (Foto: Instagram/pdiperjuangan)

ThePhrase.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga arahan penting dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada seluruh kader partai di Indonesia.

Pesan tersebut dibacakan Hasto saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) Serentak PDIP Sulawesi Selatan di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (24/11).

Hasto memaparkan yang pertama, Megawati berpesan agar seluruh kader tidak terlena dalam kenyamanan karena politik adalah perjuangan. Kedua, menekankan perlunya semangat juang yang berpijak pada ideologi. Lalu ketiga, pentingnya memperkuat basis akar rumput, mengingat kekuatan partai sesungguhnya terletak pada rakyat.

Dalam sambutannya, Hasto juga mengingatkan kembali pandangan geopolitik Bung Karno tentang posisi strategis Sulawesi Selatan sebagai jalur perdagangan dunia.

“Pahamilah wawasan geopolitik Bung Karno dalam pembangunan Sulawesi Selatan. Jadikan jalur perdagangan dunia yang membentang dari Samudera Hindia, melalui Selat Lombok, bergerak ke Utara melalui Selat Makasar, hingga menuju Pasifik sebagai pusat-pusat pertumbuhan. Laut adalah halaman depan kita,” ujar Hasto di hadapan para kader PDIP, Senin, (24/11) dikutip Antaranews.

Ia menegaskan bahwa pembangunan partai harus berangkat dari kehendak rakyat. Menurutnya, wajah politik harus kembali lurus dengan menempatkan rakyat sebagai energi utama gerakan kepartaian, sekaligus mengoreksi praktik politik yang diwarnai pertarungan kapital.

Hasto kemudian mencontohkan relevansi politik kerakyatan ala Bung Karno melalui kisah Zohran Mamdani, seorang imigran Muslim yang terpilih sebagai Wali Kota New York meski hanya bermodal dana terbatas namun membawa gagasan besar.

“Dia berani mengatakan, ‘We don’t need billionaires in our democracy’. Ini membuktikan bahwa ‘Rakyat Segalanya’ bisa mengalahkan paradigma ‘Dana Segalanya’,” imbuh Hasto.

Sebagai bentuk komitmen partai, Hasto mengumumkan pembentukan Subkomisi Komunikasi Politik dan Cyber, yang ditujukan untuk membuka ruang kepemimpinan bagi kader muda berusia di bawah 40 tahun.

“Instruksi Ibu Ketua Umum di dalam pembahasan sidang-sidang komisi, nanti dapat ditambahkan Subkomisi Komunikasi Politik dan Cyber. Ini anggotanya terdiri dari anak-anak muda yang menjadi utusan yang usianya di bawah 40 tahun,” tukasnya.

Ia juga menegaskan bahwa PDIP tetap konsisten mendorong politik moral sebagai antitesis dari praktik pragmatisme dan politik uang yang masih mewarnai perpolitikan nasional.

Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah pimpinan pusat PDIP, yakni Komaruddin Watubun, Abdullah Azwar Anas, dan Yuke Yurike. Sekitar 1.200 kader dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan, juga termasuk Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic