ThePhrase.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya dicecar sebanyak 52 pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu (26/2).
Hal tersebut disampaikan usai Hasto diperiksa untuk pertama kalinya pasca penahanannya sejak Kamis (20/2) lalu dalam kasus suap pada proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI.
“Selama kurang lebih 1,5 jam efektif, saya diminta keterangan sebagai saksi terhadap saudara Donny Tri Istiqomah. Ada sekitar 52 pertanyaan, tetapi semua adalah dari keterangan-keterangan sebelumnya,” ucap Hasto kepada awak media.
“Sehingga tinggal di-print (cetak), kemudian dikoreksi kembali apakah keterangan ada yang sama atau tidak. Dan kemudian itu sudah saya lakukan dengan sebenar-benarnya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik hanya seperti mengulang kembali perkara yang sudah inkrah di pengadilan. Namun ia menyatakan akan tetap mengikuti seluruh prosesnya dengan baik.
“Sebagai warga negara yang taat hukum karena saya adalah warga negara yang sah, meskipun itu diulang kembali, saya ikuti semuanya dengan baik, dengan penuh kedisiplinan,” tukasnya.
Sebelum menjalani pemeriksaan, kepada wartawan Hasto sempat menceritakan kesehariannya dengan status sebagai tahanan KPK. Ia menegaskan bahwa kondisinya baik-baik saja dan tetap memiliki semangat yang bergelora untuk terus berjuang.
“Karena ini adalah perjuangan untuk mendapatkan keadilan, dan perjuangan untuk masa depan Indonesia Raya, agar dijauhkan dari campur tangan kekuasaan yang menggunakan hukum sebagai alat penindas,” tegas Hasto.
Hasto juga mengaku bahwa dirinya diterima dengan baik oleh para tahanan lain, bahkan ia kerap diberi bantuan ketika sedang diisolasi, seperti dibuatkan kopi dan teh.
Ia juga menggelorakan semangat juang tentang “satyam eva jayate” yang menekankan bahwa kebenaran akan menang.
Sekjen PDIP itu kemudian menyampaikan pesan kepada seluruh kader partai, simpatisan, dan anggota partainya untuk tetap tenang dan menjaga seluruh semangat juang, termasuk menjaga marwah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Jaga marwahnya dari mereka yang ingin mengaduk-aduk PDI Perjuangan, tetap semangat, dan merdeka, mohon doa restunya dari seluruh masyarakat Indonesia, keadilan pasti akan menang,” tandasnya. (Rangga)