trending

Hati-Hati, Penipuan Asmara Menjamur di Hari Valentine

Penulis Firda Ayu
Feb 15, 2022
Hati-Hati, Penipuan Asmara Menjamur di Hari Valentine
ThePhrase.id – Federal Trade Commission (FTC) memperingatkan maraknya penipuan asmara atau romance scams di Hari Valentine. Terlebih dengan meningkatnya kencan online dan meningkatnya masyarakat yang kini bermain mata uang kripto atau cryptocurrency.

“Data yang baru dirilis menunjukkan bahwa pada tahun 2021 kerugian yang dilaporkan oleh penipuan asmara naik hampir 80 persen dibandingkan dengan tahun 2020, dan total kerugian yang dilaporkan selama lima tahun terakhir kini telah mencapai $1,3 miliar,” FTC memperingatkan pada pekan lalu.

Pertumbuhan penipuan asmara selama lima tahun terakhir (Sumber: Federal Trade Commission)


Seperti namanya, romance scams atau penipuan asmara ini memanfaatkan aplikasi kencan online yang kian menjamur atau situs media sosial. Melalui dua metode komunikasi ini pelaku membuat korban percaya bahwa mereka telah menemukan cinta sejati mereka dan bahwa pelaku sangat mencintai korban.

Setelah hubungan menjadi lebih dekat, pelaku biasanya akan memiliki berbagai alasan untuk tidak bertemu korban secara langsung. Bahkan ada beberapa pelaku yang meminta uang transportasi agar bisa bertemu korban.

Selain itu, pelaku juga akan mengarang cerita seperti anggota keluarga yang sakit atau sedang tidak mampu membayar uang untuk sementara agar bisa meminjam uang dari korban.

"Orang-orang yang kehilangan uang karena penipuan berkedok cinta sering melaporkan mengirim uang berulang kali, mereka percaya bahwa mereka membantu seseorang yang mereka sayangi," ungkap FTC.

Ilustrasi online dating (Foto: maxpixel.net)


Facebook dan Instagram merupakan dua platform media sosial yang sering digunakan dalam penipuan ini. Bahkan, FTC melaporkan jika sebanyak 23% penipuan asmara ini terjadi di Facebook dan sekitar 13% penipuan ini terjadi di Instagram.

Kedok penipuan lain dilakukan melalui mata uang kripto. Saking populernya, bahkan banyak bermunculan crypto couple atau pasangan kripto. Pasangan kripto ini biasanya bertukar janji di block chain atau bertukar cincin dalam bentuk non-fungible token (NFT).

Meski banyak orang yang menemukan kebahagiaannya dengan menjadi pasangan kripto, tak sedikit pula yang justru malah terkena penipuan asmara. Penipuan terjadi saat pelaku menggunakan aplikasi kencan online seperti Tinder, Grindr, Bumble untuk menipu korban menginstal aplikasi mata uang kripto yang palsu.

Data dari FTC menyebut, dengan populernya mata uang kripto akhir-akhir ini membuat kerugian para korban penipuan asmara ini menjadi $139 juta pada tahun 2021 untuk pembayaran menggunakan kripto. Jumlah ini nilainya lebih banyak daripada jumlah pembayaran lainnya.

Berbagai Dating apps (Foto: googleplay)


Dikutip melalui TheDenver Channel, salah seorang korban penipuan asmara kripto Steve Belcher mengungkap bahwa ia kehilangan tabungan hidupnya sebesar $1,6 juta pada bulan November lalu. Ia bertemu wanita melalui aplikasi kencan dan meyakinkannya untuk menginvestasikan uangnya di aplikasi mata uang kripto palsu.

"Psikologi dan rekayasa sosial dan segala sesuatu di baliknya dirancang untuk menguras secara finansial dari semua yang Anda miliki," ungkap Belcher mengenai penipuan ini.

Di Amerika sendiri maraknya korban penipuan asmara, membuat FBI mengimbau para korban penipuan asmara dan penipuan jenis lainnya untuk segera melaporkan penipuan ini melalui Pusat Pengaduan Kejahatan Internet FBI. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic