ThePhrase.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengatakan bahwa karena adanya kendala sarana dan prasarana (sarpras), transportasi yang akan digunakan dalam acara HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah Alphard, melainkan bus.
Hal tersebut menanggapi ramai diperbincangkannya rencana pemerintah untuk menyewa mobil mewah Alphard sejumlah 100 unit dengan harga Rp25 juta per hari.
“Untuk pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi di IKN kita masih menghadapi kendala sarana-prasarana transportasi. Oleh karena itu, tantangannya bukan hanya jumlah mobil, tantangannya karena hal terbatas tersebut maka kita akan menggunakan bus,” ucap Pratikno di Kemeterian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Selasa (6/8) dikutip Antaranews.
“Kita akan memfasilitasi transportasi berupa bus untuk menuju tempat upacara,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama mengungkapkan bahwa Setneg tidak menyewa kendaraan mobil hingga 100 unit, melainkan pelayanan untuk tamu undangan menggunakan bus dengan jumlah sekitar 200 unit.
“Setneg tidak menyewa mobil, termasuk Alphard sejumlah 100 unit, karena kami akan menyediakan angkutan bus untuk undangan yang akan menghadiri upacara HUT RI di IKN,” jelas Setya melalui keterangannya, Rabu (7/8).
Ia memaparkan bus akan menjadi kendaraan prioritas yang akan digunakan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN, yang disediakan untuk para petugas upacara, tamu undangan, hingga para menteri.
Sementara Presiden dan Wakil Presiden nantinya akan menggunakan kendaraan yang diatur oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
“Kendaraan lain yang digunakan adalah untuk rangkaian Presiden RI dan Ibu Negara serta kendaraan contigency seperti kendaraan cadangan dan ambulanns,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asperda Kalimantan Timur, Damun Kiswanto pada Minggu (4/8) membeberkan bahwa Kemensetneg telah menandatangani penyewaan 100 unit mobil untuk kebutuhan tamu VIP dan VVIP di IKN pada perayaan HUT Ke-79 RI.
“Permintaan pengadaan mobil dari Kemensetneg itu sekitar 100 unit, dan sudah dibayar uang muka 50 persen dari nilai kontrak,” ujar Damun di Balikpapan.
“Bahkan untuk Alphard yang biasanya Rp7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp25 juta per hari,” imbuhnya.
Hal yang kemudian menjadi heboh diperbincangkan masyarakat itu ditanggapi santai Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang menurutnya, penggunaan dana APBN untuk kebutuhan perayaan hari nasional di Indonesia tidak ada yang mahal.
“Ya, bagi saya untuk kepentingan hari ulang tahun negara itu nggak ada yang mahal, selama nggak dipakai sesuka kita, dan semuanya bisa dikontrol,” tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8). (Rangga)