Thephrase.id – Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berdiri pada tanggal 1 Februari 2021 merupakan hasil merger dari anak perusahaan BUMN di bidang perbankan yakni, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah.

Hery Gunardi merupakan Direktur Utama (Dirut) dari BSI yang diangkat menjadi Dirut pertama dari merger bank-bank syariah BUMN tersebut. Ia ditunjuk sebagai Dirut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Desember 2020, yang kemudian baru secara official menjalankan jabatannya pada berdirinya BSI yakni pada 1 Februari 2021.

Hery memulai karirnya di Bapindo (Bank Pembangunan Indonesia) sebagai staf riset dan pengembangan pada tahun 1991. Ia kemudian menjabat sebagai analis kredit bermasalah, kepala sub bagian sindikasi surat utang, hingga divisi treasury. Pada tahun 1998 saat terjadi krisis ekonomi, pemerintah menggabungkan Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi satu yakni menjadi Bank Mandiri. Pada saat itu, Hery menjadi salah satu anggota tim merger pembentukan Bank Mandiri.

Pada tahun 2003, Hery diangkat sebagai Direktur dari AXA Mandiri Financial Services. Ia merupakan orang pertama yang menduduki jabatan direktur di AXA Mandiri Financial Services. Sebelumnya, manajemen Bank Mandiri baru mendirikan perusahaan asurasi tersebut, dan baru resmi beroperasi pada Desember 2003. Setelah menjadi direktur, Hery kemudian dipercayai menjadi presiden komisaris masih dari perusahaan yang sama.

Karirnya pun makin kuat di Bank Mandiri. Hery kemudian diangkat menjadi presiden komisaris di Mandiri Investasi. Setelah itu Hery menjajal beragam posisi direktur di PT Bank Mandiri (Persero) seperti Direktur Consumer Banking, Direktur Distributions, Direktur Bisnis & Jaringan, hingga Direktur Consumer & Retail Transaction.

Setelah menjajal berbagai kursi direktur, Hery kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) pada tahun 2020. Hery kemudian ditempatkan di Bank Syariah Mandiri sebagai Direktur Utama pada 2020 - 2021, lalu diangkat sebagai Direktur Utama BSI setelah Bank Syariah Mandiri merger.

Hery menyelesaikan S1 di jurusan Administrasi Niaga di Universitas 17 Agustus 1945 tahun 1987 dan melanjutkan studi magisternya di bidang Finance dan Accounting di University of Oregon, Amerika Serikat tahun 1991. Hery juga mengikuti program-program edukasi di lembaga pendidikan terkenal dunia seperti Columbia Business School, Wharton Business School, London Business School, dan Stanford University Graduate School of Business selama ia bekerja. Ia mengikuti executive education program dan executive development program di kampus-kampus ternama tersebut.

Dilansir dari profil Linkedin-nya, spesialisasi dari pria kelahiran Bengkulu tahun 1962 ini adalah perbankan ritel dan konsumer, distribution channel dan operasi, manajemen kekayaan, perbankan swasta, manajemen investasi, asuransi, manajemen treasury, pemulihan kredit, manajemen proyek, serta keuangan mikro dan inklusi keuangan. [rk]