regional

Hidup Berdamai, Desa Nglinggi Menjadi Contoh Membumikan Pancasila

Penulis Nadira Sekar
Jun 09, 2021
Hidup Berdamai, Desa Nglinggi Menjadi Contoh Membumikan Pancasila
Foto: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Kunjungannya ke Desa Nglinggi (jatengprov.go.id)


ThePhrase.id  - Dalam kunjungannya ke Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, pada 1 Juni lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo menyampaikan bahwa pencanangan Desa Damai Berbudaya di desa tersebut merupakan contoh membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Ganjar Pranowo menyatakan bahwa dengan pencapaian yang telah dicapai Desa Nglinggi dalam membumikan Pancasila, Desa Nglinggi dapat didorong untuk menjadi desa inklusi. Ganjar juga menyampaikan bahwa Desa Nglinggi bukanlah satu-satunya desa hebat. Beberapa desa lain di Jawa Tengah juga memiliki kepala desa yang berasal dari golongan minoritas. Masyarakat pun terus mendukung kepala desa tersebut karena telah melihat kinerja yang mereka berikan.

Desa Nglinggi merupakan desa yang terdiri dari berbagai ragam masyarakat, baik secara agama maupun status ekonomi. Potensi keberagaman yang ada pada Desa Nglinggi kemudian dikembangkan dan menjadikan desa itu sebagai Desa Damai Berbudaya pada November 2017 lalu.

Desa Nglinggi mulai menampilkan diri sebagai Desa Damai Berbudaya dengan bantuan Wahid Foundation dengan menerapkan sembilan nilai utama Gus Dur. Sembilan nilai utama ini meliputi tauhid, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan, kesederhanaan, persaudaraan, ksatria, dan kearifan lokal.

Foto: Kantor Desa Nglinggi (https://jatengprov.go.id)


Sugeng Mulyadi, Kepala Desa Nglinggi, menyatakan bahwa desanya mempunyai program pengucapan selamat ulang tahun kepada setiap warga. Di masa pandemi ini warga juga saling membantu jika ada warganya yang perlu melakukan isolasi di rumah atau terpapar. Warga secara kolektif mengatur bantuan sembako bagi warganya yang terpapar, sehingga penanganan covid-19 di desa tersebut menjadi sistematis.

Kerukunan warga desa, imbuh Sugeng, juga terjaga dengan baik karena ketaatannya pada hukum dan regulasi.

“Kami komitmen dengan regulasi. Misalnya Desa Nglinggi sudah ada Perdes tentang Pengaturan Pemakaman dan Ketetertiban Umum. Promosi dan edukasi masif kami lakukan kepada masyarakat dengan memberdayaan partisipasi perempuan dan PKK. Kearifan lokal melalui pentas budaya juga kami lakukan termasuk deteksi dini terhadap potensi konflik masyarakat,” kata Sugeng.

Menurut Sugeng, menjaga kerukunan warga diwujudkan dengan merespon cepat terhadap kejadian menonjol. Tak kalah penting adalah fasilitasi pemerintah kepada masyarakat dengan prinsip keadilan, agar tidak muncul konflik lebih besar.

“Kami selalu melibatkan TNI-Polri dalam menangani masalah. Peran tokoh masyarakat, petugas Babinsa dan Babinkamtibmas sangat membantu. Termasuk peran Wahid Fondation yang selalu mendampingi,” imbuh Sugeng.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Desa Nglinggi ini dapat menunjukkan pada Indonesia dan Dunia bahwa praktek Pancasila dapat dilakukan dan ditiru oleh desa lain.

[nadira]

 

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic