ThePhrase.id - Di usia yang masih menginjak 22 tahun, Rafael Struick memilih untuk bermain di Indonesia. Tanah leluhurnya sekaligus bangsa barunya setelah menanggalkan paspor Belanda pada 2023.
Mulanya, Struick dipandang sebagai penyerang yang bertalenta. Ketika dinaturalisasi PSSI pada 2023, ia masih menimba ilmu di ADO Den Haag, klub spesialisasi Eredivisie.
Akan tetapi, bakat Struick mulai diragukan. Ia jarang mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama ADO Den Haag. Pada 2024, ia memutuskan untuk berkarier di Liga Australia bersama Brisbane Roar.
Hanya beberapa bulan bersama Brisbane Roar dengan sepuluh penampilan dan satu gol, Struick menerima pinangan Dewa United, yang mengungguli Persija Jakarta, untuk Super League 2025-2026.
Ekspektasi besar dipikul Struick. Ia digadang-gadang bisa hidup kembali di Super League bersama Dewa United. Akan tetapi, kenyataannya masih belum sesuai harapan.
Struick melakoni debutnya bersama Dewa United saat menjamu Malut United di Banten International Stadium (BIS), Serang, pada Sabtu, 9 Agustus 2025 malam WIB dalam pekan pertama Super League 2025-2026.
Struick dipasang sebagai gelandang sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1 Dewa United. Bersama Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri, ia bertugas mendukung Alex Martins di lini depan.
Tapi apa daya, Struick hanya tampil selama 45 menit. Pesepak bola kelahiran 27 Maret 2003 di Leidschendam, Belanda, itu minim kontribusi untuk Dewa United.
Pelatih Banten Warriors, Jan Olde Riekerink, menariknya untuk digantikan Stefano Lilipaly. Di pengujung pertandingan, Dewa United kalah 1-3 dari Malut United.
Publik mengkritik habis penampilan Struick. Ia dinilai bermain saat menghadapi Malut United. Struick acap dianggap kurang efektif dan melambatkan serangan Banten Warriors.
Kualitas Struick pun mulai diragukan. Apabila di Super League saja ia tidak mampu perform, mungkin kemampuannya memang tidak sebagus yang dipikirkan banyak orang. (Rangga)