ThePhrase.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa pemilu bukan alat untuk melanggengkan kekuasaan, serta menegaskan ada etika dan moral yang harus dijunjung tinggi.
“Saudara-saudara sekalian, pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Di dalam pemilu, pemilihan umum ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi,” ucap Megawati saat berpidato di acara HUT PDI Perjuangan ke-51 di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1).
“Lho saya pernah (menjadi) presiden, setelah pemilu ndak ribut saya. Ya sudah, kalau memang betul itu rakyat memilih, begitu, ya sudah,” lanjutnya.
Presiden ke-5 RI itu juga mengingatkan bahwasanya kekuasaan tidak akan bertahan selamanya. Apapun jabatan yang diduduki, pasti akan turun pada waktunya.
“Kekuasaan itu tidak langgeng lho. Yang langgeng itu yang di atas. Kekuasaan akan berhenti apapun jabatannya,” tukasnya.
Ia mengaku melihat arah dari pemilu saat ini sudah bergeser dengan munculnya kegelisahan di masyarakat dari berbagai ancaman serta intimidasi dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Pencermatan saya akhir-akhir ini, sepertinya arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi,” imbuhnya.
Megawati mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bekerja lebih baik dalam mengawal proses pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari mendatang.
“Kebenaran dalam pemilu terjadi ketika rakyat dapat mengekspresikan hati nuraninya secara bebas, merdeka, dan berdaulat. Nah ini juga untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang benar,” ujar Mega.
Ia juga menyoroti ketika melihat baliho-baliho yang terpasang di jalan bertuliskan “Pemilu yang Demokratis” serta asas “Bebas” dalam “Luber dan Jurdil”.
“Langsung, umum, bebas, nah ini bebasnya, dan rahasia, jadi tidak digiring lho,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, calon presiden (capres) usungan PDIP Ganjar Pranowo, dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang hadir secara daring.
Turut hadir perwakilan partai politik koalisi pendukung Ganjar-Mahfud, yakni Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Sekjen Partai Hanura Benny Rhamdani.
Hadir pula Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan lainnya. (Rangga)