lifestyle

Hutan Kota GBK, Tempat Rekreasi, Olahraga hingga Penelitian Suhu Udara

Penulis Firda Ayu
Jan 24, 2022
Hutan Kota GBK,  Tempat Rekreasi, Olahraga hingga Penelitian Suhu Udara
ThePhrase.id – Ruang terbuka hijau (RTH) sangatlah dibutuhkan oleh daerah-daerah dengan frekuensi kendaraan yang tinggi seperti Jakarta. Hal ini juga sesuai dengan amanat undang-undang yang tertulis pada pasal 29 ayat 2 UU nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa proporsi RTH dalam suatu kota minimal 30 persen dari luas wilayah kota tersebut.

Saat ini, DKI Jakarta baru memiliki 9-10 persen RTH saja. Padahal, RTH dinilai memiliki berbagai manfaat bagi kota seperti menjadi tempat edukasi, rekreasi masyarakat, bahkan meningkatkan estetika kota. RTH mampu menjadi ‘paru-paru’ kota karena tanaman hijau mampu menyerap kadar C02 dan menambah kesejukan serta keteduhan.

Salah satu RTH yang banyak digandrungi warga DKI Jakarta adalah Hutan Kota GBK atau GBK Urban Forest. Banyak masyarakat yang memanfaatkan Hutan Kota GBK sebagai tempat rekreasi, olahraga hingga penelitian.

Suasana Hutan Kota GBK di pagi hari (Foto: thephrase.id/Ashila Syifaa)


Dilansir melalui situs resmi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Hutan Kota GBK ini sebelumnya merupakan lahan lapangan golf Driving Range di GBK. Namun, are seluas 4 hektar ini kemudian ditata menjadi ruang terbuka hijau yang mampu menjadi paru-paru kota dan tempat konservasi.

Hutan Kota GBK yang disebut-sebut sebagai Central Park-nya Jakarta ini bisa dikunjungi dari segala pintu masuk. Jika pengunjung menggunakan MRT, maka pengunjung bisa turun di stasiun Istora Mandiri, masuk melalui pintu 7 GBK dan berjalan kaki ke area hutan kota.

Area Hutan Kota GBK sebenarnya merupakan kawasan kuliner dan wisata yang dibangun oleh jaringan hotel Plataran, yang konsisten membangun hotel dengan konsep Indonesia. Namun, selain menikmati menu di restoran ini, pengunjung bisa bersantai menikmati area hijaunya secara gratis sembari menikmati panorama gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya.

Peta Hutan Kota GBK (Foto: thephrase.id/Ashila Syifaa)


Rahma Yunita, salah satu pengunjung Hutan Kota GBK memanfaatkan RTH ini sebagai tempat penelitiannya. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini melakukan penelitian mengenai suhu di tepi dan tengah hutan kota.

“Suhu di tepi dan tengah hutan kota berbeda. Ada perbedaan suhu satu derajat lebih panas di tepi jika dibanding di tengah hutan kota,” ungkapnya pada ThePhrase.id, Jumat (21/01/22)

Rahma Yunita, mahasiswa IPB yang melakukan penelitian di GBK (Foto: thephrase.id/Ashila Syifaa)


Tak hanya dimanfaatkan sebagai tempat penelitian, Hutan Kota GBK ini juga bisa dinikmati bagi pengunjung yang ingin bersantai dan piknik. Sepasang pengunjung Fildza dan Dita mengungkap bahwa meski rutin berolahraga di GBK, ini pengalaman pertama mereka memanfaatkan Hutan Kota GBK.

“Dulu melihat proses pembangunan hutan kota ini dari awal sampai sekarang sudah bagus karena lebih banyak ruang terbukanya,” ungkap Fildza saat ditanya mengenai first impression-nya terhadap Hutan Kota GBK.

Area Hutan Kota GBK (Foto: thephrase.id/Ashila Syifaa)


Keduanya merasa senang bisa menikmati ruang terbuka hijau di tengah kota. Keduanya mengaku akan lebih rutin mengunjungi Hutan Kota GBK ini dan mengajak teman-temannya menikmati ruang terbuka hijau di area GBK.

“Pasti nanti bakal ajak temen buat dateng ke sini. Apalagi kalau Sabtu-Minggu katanya lebih ramai lagi soalnya ada live music,” ungkap Dita.

Waktu terbaik mengunjungi Hutan Kota GBK ini adalah sebelum pukul 10.00 saat matahari belum terlalu terik, atau setelah pukul 15.00 saat matahari mulai terbenam. Hal ini karena meski diberi nama Hutan Kota, namun belum cukup banyak pepohonan besar yang ditanam area hutan kota ini.

Gimana, tertarik mengunjungi Hutan Kota GBK? [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic