ThePhrase.id – Akhir-akhir ini warga Amerika dikejutkan oleh kemunculan ikan berwujud aneh di sungai sekitar California, American River.
Kemunculan ikan ini menambah daftar panjang hewan-hewan langka dan unik yang bermunculan saat pandemi seperti lumba-lumba merah muda, harimau emas, dan sebagainya.
Ikan langka yang menjadikan darah ikan lain sebagai makanan utamanya ini seringkali disebut sebagai ikan “vampir”.
Dilansir dari Newsweek, Karl Bly, seorang penyelam yang melihat ikan dengan nama resmi ‘Sea Lamprey’ tersebut mengatakan bahwa dirinya belum pernah melihat ikan tersebut di Amerika selama beberapa dekade.
Perlu diketahui, satu ekor ikan vampir ini mempunyai kemampuan membunuh 18 kg ikan per tahunnya.
Ikan ini makan dengan cara menempel pada tubuh ikan lain, lalu menghisap darah dan cairan tubuh ikan yang ditempelinya tersebut.
Ilustrasi Sea Lamprey menghisap darah ikan (Foto: nelson.beckman.illinois.edu)
Pada tahun 1940-an, sekelompok ikan ini pernah menyerang dan menghancurkan industri perikanan trout di Great Lakes, Amerika Serikat. Produksi ikan yang awalnya sejumlah 6,8 ton menjadi tinggal 136 kg bertahun-tahun kemudian.
Sebelumnya, salah satu hewan vertebrata tertua di dunia ini juga pernah muncul pada tahun 2020 di Danau Champlain, yang terletak di dekat perbatasan antara Amerika Serikat dengan Canada.
Pada saat itu, warga setempat terpaksa harus mengamankan sekelompok ikan vampir ini, dikarenakan kehadirannya yang dianggap dapat mengganggu ekosistem di danau tersebut.
Ikan Sea Lamprey mempunyai siklus hidup yang cukup mirip dengan ikan salmon. Saat dewasa, mereka tinggal di Samudra Atlantik, namun mereka akan bermigrasi ke sungai air tawar untuk bertelur. Lalu bayi ikan yang telah menetas tersebut akan berenang kembali ke lautan apabila mereka telah mencapai usia dewasa.
Sea Lamprey, yang dikenal sebagai ikan “vampir” (Foto: critfc.org)
Tidak hanya di Amerika Serikat, ikan langka ini juga rupanya pernah muncul di Sunagi Derwent, Yorkshire.
Sempat dinyatakan hilang pada tahun 1900-an akibat polusi air dari revolusi industri di Inggris, hewan ini muncul kembali di negara tersebut, tepatnya di Sungai Derwent, Yorkshire pada tahun 2015 lalu.
“Kembalinya mereka pada habitat lama sesungguhnya indikasi bahwa tingkat polusi menurun, dan sungai memiliki ekosistem yang lebih sehat.” ungkap salah seorang jubir pada ITV News.
Dilansir dari Evironment Agency, meskipun memiliki wujud yang cukup menyeramkan, ikan ini ternyata tidak berbahaya bagi manusia. Bahkan pada era abad 19, ikan yang sudah hidup 200 juta tahun sebelum zaman dinosaurus ini keberadaannya cukup terkenal sebagai hidangan mewah yang cukup digemari oleh kaum Viking, Roma, dan juga keluarga kerajaan Inggris. [hc]