tech

Ilmuwan Singapura Ubah Sampah Kulit Durian Menjadi Perban Anti Bakteri

Penulis Haifa C
Sep 29, 2021
Ilmuwan Singapura Ubah Sampah Kulit Durian Menjadi Perban Anti Bakteri
ThePhrase.id – Para ilmuwan di Nanyang Technology University (NTU), Singapura kini tengah mengembangkan inovasi baru, yakni dengan mengubah sampah kulit durian menjadi perban gel anti bakteri.

Pada awalnya, bubuk selulosa dari kulit buah durian akan diekstrak dengan cara diiris dan dikeringkan, setelah itu hasil ekstrasi tersebut dicampur dengan gliserol. Lalu campuran tersebut diproses lagi menjadi hidrogel lunak, yang kemudian dipotong menjadi sejumlah strip perban.

Nanyang Technology University (NTU) (Foto:Dok. Nanyang Technology University)


Dilansir dari Reuters, inovasi ini mulai berada di benak para ilmuwan tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat Singapura yang mengkonsumsi buah durian. Biasanya mereka membuang dan membakar kulit durian tersebut, sehingga menyebabkan lingkungan menjadi kotor.

Wujud perban yang dihasilkan dari kulit durian (Foto: Tempo)


"Di Singapura, kami mengonsumsi sekitar 12 juta durian per tahun, jadi selain dagingnya, kami tidak bisa berbuat banyak tentang kulit dan bijinya dan ini menyebabkan pencemaran lingkungan," papar Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan NTU, Profesor William Chen.

Chen mengungkapkan bahwa teknologi baru ini dapat membantu atasi limbah makanan negara. Karena tidak hanya untuk kulit durian, tetapi teknologi tersebut juga dapat mengubah makanan lain seperti kacang kedelai dan biji-bijian bekas menjadi hidrogel.

Selain dapat mengatasi limbah makanan, perban organo-hidrogel yang bersifat dingin dan lembab ini juga diklaim dapat lebih cepat membantu penyembuhan luka.

Perbandingan wujud antara perban organo-hidrogel (kanan) dan perban konvensional (kiri) (Foto: Mimbar Sumbar)


Tidak hanya efektif dalam menyembuhkan luka, para peneliti juga menjelaskan bahwa perban antimikroba yang menggunakan bahan limbah ilmiah dan ragi lebih efisien daripada perban konvensional yang sifat antimikrobanya berasal dari senyawa logam yang lebih mahal seperti ion perak atau tembaga.

Salah seorang pedagang grosir durian bernama Tan Eng Chuan yang biasa menjual sekitar 30 peti durian dengan berat 1.800 kg per harinya selama musim durian, menyambut hangat inovasi ini. Ia mengatakan bahwa dengan memanfaatkan kulit durian yang biasa ia buang, membuat dirinya lebih ramah terhadap lingkungan. [hc]

 

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic