ThePhrase.id - Mulai 29 April 2025, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan penyesuaian layanan Non Bus Rapid Transit (Non-BRT) pada rute 5M (Kampung Melayu – Tanah Abang via Cikini). Salah satu penyesuaian utama adalah pemberhentian bus sementara di halte Simpang Matraman, Jakarta Timur, karena adanya pekerjaan konstruksi proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B.
Kepala Divisi Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan Transjakarta terhadap pengembangan sistem transportasi publik yang lebih terintegrasi di DKI Jakarta.
“Dengan adanya pekerjaan itu, untuk sementara rute Kampung Melayu – Tanah Abang via Cikini (5M) tidak melayani bus stop Simpang Matraman,” ujar Ayu dalam keterangan resminya, Rabu (30/4).
Sebagai alternatif, pelanggan yang biasa menggunakan bus stop Simpang Matraman disarankan untuk beralih ke bus stop Matraman 3 yang berada di jalur yang sama. “Diharapkan pelanggan bisa menyesuaikan titik pemberhentian selama pengerjaan proyek berlangsung,” tambahnya.
Rute 5M dikenal sebagai salah satu jalur penting Transjakarta yang menghubungkan kawasan padat aktivitas antara Kampung Melayu, Cikini, hingga Tanah Abang. Rute ini melayani 66 titik pemberhentian dan menggunakan armada bus jenis lowdeck (lantai rendah) dengan tinggi 110 cm.
Bus ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, penyandang disabilitas, dan pengguna kursi roda. Layanan ini beroperasi setiap hari dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB dan rata-rata melayani hampir 4.000 penumpang per hari.
Adapun proyek LRT Jakarta Fase 1B yang menjadi penyebab penyesuaian ini merupakan kelanjutan dari Fase 1A (Velodrome – Pegangsaan Dua) yang sudah beroperasi. Fase 1B akan menghubungkan Velodrome di Rawamangun hingga Stasiun Manggarai, dengan target rampung pada akhir 2026 dan direncanakan mulai beroperasi pada awal 2027.
Jalur ini akan memperkuat sistem transportasi terintegrasi di Jakarta dengan konektivitas langsung ke KRL Commuter Line, MRT Jakarta, dan layanan Transjakarta.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat bahwa selama masa pembangunan LRT Fase 1B, sejumlah rekayasa lalu lintas dan penyesuaian rute angkutan umum perlu dilakukan untuk memastikan keamanan serta kelancaran mobilitas warga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar aktif mengikuti informasi resmi dari dinas terkait maupun operator transportasi seperti Transjakarta untuk menghindari kebingungan saat bepergian.
Langkah penyesuaian ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pengembangan infrastruktur baru dan layanan angkutan umum yang sudah ada. Meskipun bersifat sementara, penyesuaian rute seperti pada layanan 5M diharapkan mampu mendukung kelancaran pembangunan LRT sekaligus tetap menjaga kualitas layanan bagi pelanggan setia Transjakarta. [Syifaa]