ThePhrase.id – Kue kering telah lama menjadi sajian khas dalam berbagai perayaan, seperti Natal, Imlek, dan tentu saja Lebaran. Dari nastar, kastengel, hingga putri salju, deretan kue mungil ini selalu menghiasi meja tamu.
Dengan banyaknya pilihan merek kue kering, satu nama yang begitu melekat di hati masyarakat Indonesia adalah Ina Cookies.
Di balik merek legendaris tersebut, ada sosok perempuan bernama Ina Wiyandini, yang telah mendedikasikan dirinya selama lebih dari tiga dekade hidupnya untuk membangun bisnis kue kering dari nol.
Yuk simak profil Ina Wiyandini yang ThePhrase.id rangkum dari berbagai sumber berikut.
Perjalanan Ina Wiyandini bermula dari masa sulit pada tahun 1991. Saat itu, ia mengalami kegagalan dalam bisnis ekspor jahe hingga jatuh bangkrut. Dalam kondisi hamil besar dan sempat kehilangan arah, Ina mencoba peruntungan baru, yaitu membuat kue kering.
Bermodalkan lima resep dari kakak iparnya, Ina mulai membuat nastar dan putri salju di dapur rumah dengan peralatan seadanya. Modal awal ia dapatkan dari pinjaman keluarga. Kue kering yang ia buat, kemudian ia pasarkan ke tetangga dan saudara.
Langkah kecil itu ternyata membuka jalan menuju kesuksesan besar. Tahun 1992, Ina resmi mendirikan Ina Cookies di Bandung. Di masa awal, pengusaha kue kering masih belum begitu populer, namun Ina melihat peluang dari tingginya permintaan menjelang hari raya.
Peluang ini membuatnya mempelajari berbagai hal mulai dari pemasaran, membangun jaringan distribusi, hingga terus menambah varian rasa untuk usaha kue kering yang ia jalankan. Buah dari kerja keras tersebut, Ina berhasil mengembangkan Ina Cookies dari hanya lima resep menjadi lebih dari 250 varian kue.
Di bawah kepemimpinan Ina Wiyandini, Ina Cookies tumbuh menjadi salah satu merek kue kering terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 33 tahun. Perusahaan yang berdiri di bawah naungan PT Ina Nata Boga ini kini mempekerjakan lebih dari 500 karyawan tetap, tanpa mengganti tenaga manusia dengan mesin.
Bahkan, Ina memberi hadiah rumah atau tanah bagi karyawan yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun, sebagai bentuk apresiasi atas loyalitas mereka.
Keberhasilan Ina sebagai pengusaha tak lepas dari prinsip hidup yang ia pegang erat. Nilai-nilai JUS KOKI—singkatan dari Jujur, Ulet, Sabar, Komitmen, Optimis, Komunikatif, dan Ikhlas—menjadi fondasi Ina dalam menjalankan usaha.
Selain kerja keras dan inovasi tanpa henti, Ina juga dikenal sebagai pengusaha yang adaptif. Saat tren penjualan beralih ke ranah digital, ia tidak ragu melangkah bersama platform e-commerce.
Bagi Ina, inovasi adalah kunci utama mempertahankan bisnis. Saat pandemi COVID-19 melanda, ia tidak memutuskan hubungan kerja para karyawan, melainkan merotasi peran mereka agar tetap produktif.
Tak berhenti di situ, Ina juga membangun komunitas reseller bernama ShareINA Community, wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman antar-penjual Ina Cookies yang kini mencapai lebih dari 1000 reseller.
Inovasi ini berbuah manis karena Ina Cookies berhasil menjadi brand kue kering yang terus eksis sepanjang tahun. Di tengah gempuran zaman dan tren yang terus berganti, Ina Wiyandini berhasil membawa Ina Cookies tetap lekat di hati dengan penjualan mencapai lebih dari 20 ribu toples per hari. [fa]