education

Indonesia - Korsel Cetak Talenta Digital Melalui Program Korea-ASEAN Digital Academy

Penulis Firda Ayu
Jun 11, 2025
(Foto: bpsdm.komdigi.go.id)
(Foto: bpsdm.komdigi.go.id)

ThePhrase.id – Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea Selatan (Korsel) menjalin kerja sama untuk mencetak talenta digital muda melalui program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA). 

Program ini fokus pada penguasaan bidang strategis seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), komputasi awan (cloud computing), dan pengembangan perangkat lunak tingkat lanjut yang menjadi kompetensi inti dalam ekonomi digital masa depan.

Melansir indonesia.go.id, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria menjelaskan bahwa KADA akan menjadi ekosistem pelatihan untuk membangun keahlian teknis mendalam serta memperkuat konektivitas talenta antarnegara secara berkelanjutan.

“Kami secara bersamaan menjalin ikatan yang lebih kuat dan lebih tangguh antara negara ASEAN dan Republik Korea. Tentu saja tujuannya untuk menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan di bidang teknologi digital,” jelas Wamenkomdigi saat membuka Program KADA di Digital Talent Center, Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komdigi, Cikarang, Jawa Barat, pada Kamis (5/6/2025).

KADA memiliki keunggulan yang tidak hanya memberikan pengetahuan dasar digital bagi peserta, melainkan juga membantu menyalurkan tenaga kerja ke industri. Nantinya, para lulusan KADA tak hanya akan mendapatkan sertifikat tetapi juga dibantu bekerja baik di perusahaan multinasional (Korea) maupun perusahaan nasional lainnya.

Program kolaborasi Indonesia-Korea ini akan dijalankan bersama dengan perusahaan teknologi pendidikan ternama Korea Selatan, Elice. Melalui kolaborasi ini, Indonesia menargetkan penempatan kerja hingga 50 persen bagi lulusan KADA di sektor industri digital.

“Jadi Elice sudah punya semacam jaringan dan berdasarkan diskusi kita dengan mereka, paling tidak 50 persen dari lulusan ini bisa diserap oleh dunia industri. Namun demikian, setiap peserta punya kebebasan untuk melamar kemanapun mereka bisa masuk,” jelas Nezar.

KADA akan menggunakan model seleksi kompetitif sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam menjadikan KADA sebagai best practice pembangunan kapasitas digital yang inklusif dan berbasis merit.

Pelatihan KADA akan berlangsung selama 2,5 bulan dengan total 60 orang yang memenuhi requirement atau eligilble untuk bisa mengikuti program ini dari 160 pendaftar.

Sebagai penggagas sekaligus pelaksana utama KADA, Indonesia menunjukkan kapasitasnya sebagai negara yang menjembatani kemitraan digital ASEAN-Korea. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic