ThePhrase.id - Bagi wanita, rasa mager dan ingin beristirahat sering kali muncul di beberapa fase siklus menstruasi, terutama saat energi menurun atau nyeri haid datang. Meski demikian, berolahraga harus tetap dilakukan untuk kesehatan fisik dan mental.
Bahkan, menurut para ahli, tetap berolahraga sepanjang siklus menstruasi dapat membantu mengurangi nyeri haid dan menjaga kesehatan tubuh. Kunci utamanya adalah memilih jenis olahraga yang sesuai dengan fase siklus yang sedang dialami.
Yuk, simak cara memilih olahraga yang sesuai dengan fase siklus menstruasi!
Melansir healthline.com, kadar estrogen dan progesteron berada pada titik terendah saat tubuh melepaskan lapisan dinding rahim. Di fase ini, tubuh mungkin cenderung merasa lebih lelah, sehingga olahraga intensitas rendah seperti yoga atau jalan santai menjadi pilihan ideal.
Mendengarkan tubuh sangat penting, terutama selama fase ini. Jadi, jika kamu merasa nyeri atau lelah, jangan ragu untuk beristirahat.
Begitu menstruasi selesai, banyak wanita mulai merasakan peningkatan energi. Melansir boots.com, Dr. Nithya Ratnavelu, seorang ginekolog, menjelaskan bahwa kadar estrogen yang meningkat pada fase ini dapat mendukung suasana hati dan memberikan energi yang lebih baik, membuat kita lebih siap untuk berolahraga.
Sehingga, fase follicular adalah waktu yang ideal untuk melakukan latihan kekuatan atau olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi, seperti angkat beban atau kelas HIIT (High-Intensity Interval Training).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat ovulasi tubuh mengalami lonjakan kadar testosteron yang dapat mendukung pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan otot serta massa tulang. Menurut Dr. Nithya Ratnavelu, ini adalah saat yang tepat untuk meningkatkan intensitas latihan, karena tubuh berada pada puncak kekuatan fisik dan kemampuan pemulihan.
Olahraga yang cocok selama fase ini adalah aktivitas yang menantang tubuh dengan intensitas tinggi, seperti latihan sirkuit, HIIT (High-Intensity Interval Training), atau lari jarak pendek.
Pada fase pramenstruasi, tubuh akan mengalami peningkatan kadar progesteron. Hormon ini dapat membuat tubuh merasa lebih panas dan mudah lelah. Oleh karena itu, penting untuk memilih latihan dengan intensitas sedang yang tidak membebani tubuh.
Olahraga seperti aerobik ringan, pilates, atau berenang sangat disarankan selama fase ini. Jenis latihan ini dapat membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan sirkulasi tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh yang sedang beradaptasi dengan perubahan hormon.
Pada fase luteal akhir, tubuh sering mengalami peningkatan metabolisme, yang sering disertai dengan keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. Meskipun metabolisme meningkat, penting untuk tetap menjaga keseimbangan asupan kalori dan tidak menambahnya secara berlebihan.
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga lebih cocok pada fase ini, karena dapat membantu meredakan stres, menjaga kebugaran, dan mengurangi ketegangan tanpa membebani tubuh. Selain itu, mengonsumsi karbohidrat kompleks—seperti oat, kacang-kacangan, atau beras merah—dapat membantu mendukung energi tubuh, menjaga kestabilan gula darah, dan mendukung aktivitas sehari-hari tanpa memicu lonjakan energi yang cepat.
Itulah berbagai jenis olahraga yang dapat kamu lakukan sesuai dengan fase siklus menstruasi. Memilih olahraga yang tepat berdasarkan fase ini tidak hanya membantu tubuh tetap bugar, tetapi juga dapat meningkatkan kenyamanan, kesejahteraan, dan kesehatan secara keseluruhan sepanjang siklus menstruasi. [nadira]