ThePhrase.id - Sebagai perangkat elektronik, Smartphone harus dilindungi. Sebagian besar dari kita mengamankan ponsel dengan casing yang kuat, tetapi tidak memperhatikan kesehatan masa pakai baterai ponsel. Menjaga kesehatan baterai smartphone sangat penting, karena tanpa baterai, smartphone tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Foto: Ilustrasi Pengisian Baterai (freepik.com)
Saat ini sebagian besar smartphone (serta tablet dan laptop) menggunakan baterai lithium-ion. Lithium-ion menawarkan banyak keuntungan seperti densitas energinya yang lebih tinggi dan baterai yang lebih kecil sehingga ponsel yang lebih ringan dan ramping. Tetapi kesehatan baterai ini pasti akan menurun seiring penggunaan.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan baterai? Berikut beberapa cara agar baterai smartphone bisa bertahan lama.
Jangan Biarkan Smartphone Sentuh 0% atau 100%
Sebagian banyak masyarakat mungkin menganggap bahwa melakukan pengisian daya sampai penuh atau menggunakan smartphone sampai daya habis adalah hal yang baik untuk baterai. Hal ini memang benar, tetapi untuk tipe baterai yang lama. Namun, hal ini ternyata sudah tidak berlaku di baterai Lithium-ion yang digunakan saat ini.
Karena baterai lithium-ion paling tertekan saat terisi penuh atau terkuras penuh, pendekatan terbaik adalah pengisian sebagian. Idealnya Anda harus mengisi baterai hingga sekitar 80% dan menghindarinya turun lebih rendah dari 30%. Jika ini tidak praktis, cobalah untuk mencapai maksimum 90% dan mulai mengisi daya ponsel Anda sebelum mencapai 20%.
Jangan Biarkan Smartphone Terisi Daya Semalaman
Meskipun membiarkan ponsel untuk mengisi daya semalaman adalah kebiasaan umum, itu sebenarnya dapat mempersingkat masa pakai baterai. Ketika disimpan pada daya 100%, baterai tidak hanya mengalami stres yang lebih tinggi dari tegangan yang lebih tinggi, tetapi panas juga menumpuk.
Meskipun baterai ponsel tidak akan terlalu panas hingga berbahaya bagi pengguna, memaparkan baterai ke panas tinggi adalah salah satu cara tercepat untuk mempersingkat masa pakainya.
Jika Anda tidak dapat menghindari meninggalkan ponsel untuk mengisi daya semalaman, pastikan pengisian daya dilakukan di tempat yang sejuk atau berventilasi baik sehingga panas dapat lebih mudah hilang.
Matikan Wifi dan Bluetooth Jika Tidak Dipakai
Penting juga untuk mengingat hal-hal yang akan membantu baterai bertahan lebih lama dengan sekali pengisian daya. Hal ini karena dengan siklus pengisian lebih sedikit, kesehatan baterai semakin lambat menurun dan semakin lama umurnya.
Salah satu hal yang menghabiskan baterai adalah membiarkan WiFi atau Bluetooth ponsel aktif saat tidak digunakan. Hal ini karena fitur tersebut akan terus memindai jaringan atau perangkat untuk terhubung.
Secara realistis, jika Anda hanya berpindah dari satu tempat dengan WiFi ke tempat lain, seperti pergi dari rumah ke kantor, mungkin bukan masalah besar jika tidak menonaktifkan WiFi ponsel. Tetapi jika menghabiskan sepanjang hari dan tidak berencana menggunakan WiFi sama sekali, Anda mungkin harus mematikannya untuk menghemat masa pakai baterai.
Kurangi Penggunaan Fast Charging
Mengisi daya ponsel dengan cepat membuat baterai stres. Kecuali Anda benar-benar membutuhkannya, hindari menggunakan pengisian cepat.
Faktanya, semakin lambat mengisi daya baterai, semakin baik. Jadi jika Anda tidak keberatan pengisian lambat, lakukanlah. Mengisi daya ponsel dari komputer serta colokan pintar tertentu dapat membatasi arus yang masuk ke ponsel, sehingga memperlambat laju pengisian dayanya.
Gunakan Dark Mode
PhoneBuff menemukan bahwa masa pakai baterai iPhone dapat diperpanjang hingga 30% dengan menggunakan mode gelap ini. Google melakukan penelitiannya sendiri dan menunjukkan bagaimana Google Pixel menarik 63% lebih sedikit energi dalam Mode Malam. AppleInsider menemukan hampir 60% penghematan baterai dalam Mode Gelap.
Perlu diketahui ini hanya berlaku untuk ponsel yang lebih baru dengan layar OLED. Itu karena tidak seperti layar LCD dan LED, setiap piksel di layar OLED diterangi secara individual. Piksel hitam pada layar OLED tidak menggunakan daya sama sekali, dan lebih sedikit daya untuk warna yang lebih gelap. Sebaliknya, layar LED dan LCD menggunakan jumlah daya yang sama baik menampilkan gambar hitam atau putih penuh. [nadira]