ThePhrase.id - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto menanggapi rencana pembentukan koalisi besar antara KIB dengan KPP. Menurutnya hal ini merupakan wajar, tetapi perlu memperhatikan aspek kemampuan.

“Antara keinginan dan keberdayaan kemampuan, dua hal yang berbeda. Saya ingin koalisi besar, mampu nggak laksanakan? Jadi, ingin dan mampu, dua hal yang berbeda,” ucap Bambang di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/3). Pria dengan sapaan akrab Bambang Pacul ini berpendapat bahwa setiap orang memiliki keinginan dan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. “Lima tahun sekali akan terjadi racing seperti itu. Bahwa orang punya keinginan, apalagi tokoh-tokoh punya keinginan. Wajar-wajar saja keinginan itu,” ujarnya. Bambang juga menjelaskan terkait pemenangan pemilu perlu dievaluasi lebih dalam, dan tidak bisa menjadikan berbagai survei yang dilakukan banyak lembaga menjadi jaminan untuk kemenangan satu pihak pada hari pelaksanaan pemilu nanti. “Pemenangan Pemilu tentu harus dievaluasi lebih dalam. Tidak bisa itu pendapat misalnya, mohon maaf ya, survei-survei tinggi begitu terus kemudian menjadi acuan, belum tentu juga,” pungkas Bambang Pacul. Oleh karenanya ia menyebut bahwa diperlukan analisis lebih jauh untuk melihat efektivitas dari penggabungan dua koalisi menjadi satu koalisi yang besar untuk hadapi Pilpres 2024 mendatang. “Jadi kalau ‘Strateginya koalisi besar gimana Pak Pacul?’ Itu kan strategi mereka, analisis dulu dong, tepat apa enggak,” lanjutnya. Bambang Pacul tetap berpendapat bahwa dalam bidang politik segala kemungkinan dapat terjadi, termasuk terbentuknya koalisi antara KIB dengan KPP. “Politik itu tetap politik ijtihad, seni, mencipta kemungkinan, kan gitu. Untuk menjadi kata-kata. Kata kawan saya, ‘seorang politisi itu hanya tidak bisa menghidupkan orang mati, yang lain bisa dibuat’,” tandas Bambang Pacul.

Koalisi Besar Perlu Pembahasan Matang

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyebut bahwa wacana penggabungan dua koalisi antara KIB dengan KPP memerlukan pembahasan yang lebih matang, dan bukan untuk peleburan koalisi tersebut. “Ini bukan lebur-leburan. Kalau lebur-leburan kayak cendol aja. Jadi, kami perlu pembahasan lebih matang,” ucap Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (29/3). Semakin besar koalisi, menurut Airlangga semakin baik untuk Indonesia. Ia yakin penggabungan KIB dengan KPP tersebut adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. “Saya bilang kami akan mendorong yang namanya koalisi besar. Koalisi besar itu kan sangat memungkinkan, nah, tentu lebih besar lebih baik,” tandas Airlangga. (Rangga)