Inovasi Chip Block Pallet Dorong Ekspor Limbah Kayu Jepara

ThePhrase.id – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sudah dikenal sebagai sentra produksi furnitur dan menjadi ikon nasional dalam industri kayu. Dengan besarnya produksi kayu, menghasilkan limbah kayu yang besar dan menimbulkan permasalahan lingkungan.

Sebagai solusinya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan inovasi untuk mengolah limbah kayu Jepara menjadi produk yang diberinama chip block pallet (CPB). Produk ini nantinya bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan limbah kayu nasional.

Inventor CBP, Sukma Surya K mengatakan CBP adalah produk yang ramah lingkungan karena bebas emisi formaldehida yang dapat membahayakan kesehatan.

Selain itu, peningkatan nilai jual limbah yang bisa mencapai USD 150 – USD 250 per meter kubiknya menjadi dorongan untuk memproduksi CPB dan menjadikan sebagai produk eskpor baru. Inovasi CBP juga bisa membuka peluang lapangan kerja yang baru.

“Komersialisasi produk ini nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru, serta dapat mengurangi ketergantungan impor produk CBP dari Tiongkok,” ujar Mego Pinandito, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN.

Mego juga menambahkan bahwa, keberhasilan inovasi CPB harus diikuti dengan dukungan dari pemerintah daerah dan industri mebel di Jepara. Ia berharap Pemda akan terus mendukung dan berkolaborasi dengan BRIN dalam menyediakan skema dan model kerja untuk mempercepat inovasi daerah sehingga riset dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Bupati Jepara Dian Kristriandi menyampaikan apresiasinya atas upaya BRIN dalam mengatasi limbah kayu. Menurut Dian, terdapat 25 persen limbah kayu yang dapat dimanfaatkan kembali dengan menggunakan teknologi CPB.

Pemilik CV Kibti, Kibtu Martha mengapresiasi inovasi CPB yang telah mendukung peluang usaha baru bagi pelaku UMKM.

“Bagi saya semua pasti ada solusinya. Tidak ada yang tidak mungkin. Berkat bantuan peneliti BRIN dan Pemda, sampel CBP kami mendapat nilai excellent dari buyer, bahkan dengan grade zero emission,” tuturnya. [Syifaa]