Thephrase.id – Sebagai BUMN Energi berkelas dunia, Pertamina terus melakukan inovasi teknologi dalam pengeboran sumur migas. Inovasi terbaru adalah melakukan pengeboran tanpa menggunakan rig (rigless operation) melalui penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWU) Drilling EHR-12 untuk pemboran sumur-sumur pengembangan.

General Manager Zona 8 PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) anak usaha Pertamina yang mengelola Blok Mahakam, Agus Amperianto mengatakan inovasi ini merupakan buah sinergi dengan PT Elnusa, yang juga tergabung dengan Subholding Upstream Pertamina.

“Rigless operation ini berhasil mengurangi biaya pemboran secara signifikan,” ujar Agus.

Menurut Agus, pada tahun 2021 ini PHM menargetkan akan membor 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi, termasuk sumur eksplorasi TDE C-1X. PHM juga menargetkan produksi minyak sebanyak 22.500 barel per hari (bpod) dan gas sebanyak 485 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Inovasi yang dijalankan PHM berhasil meningkatkan produksi migas, bahkan capainnya di atas rata-rata target. Pada triwulan 1 – 2021, produksi gas PHM berhasil melebihi target dengan realisasi sebesar 535 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target WPNB sebesar 435 juta kaki kubik per hari (mmscfd), atau mencapai 122,9%. Sementara produksi minyak juga berhasil melampaui target dengan realisasi 130,3% atau setara 28.317 barel per hari (bopd).

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim menjelaskan, pihaknya mendukung pencapaian ketahanan energi nasional dengan melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas (migas) eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja Regional 3 Kalimantan.

Menurut Chalid, Sumur TDE C-1X merupakan satu dari lima sumur eksplorasi yang merupakan Komitmen Pasti untuk dibor di Pertamina Hulu Indonesia sebagai induk usaha dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Chalid menambahkan, sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi, PHI dan anak-anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), PT Pertamina Hulu Attaka (PHA), dan PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG) mengoperasikan lapangan dan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga memerlukan kegiatan pemboran yang masif dan juga penggunaan inovasi teknologi dan kreativitas untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset.

Sementara itu, Corporate Secretary Subholding Upstream, Whisnu Bahriansyah menambahkan, Subholding Upstream akan terus mendukung kinerja positif seluruh anak dan afiliasi perusahaan Subholding Upstream untuk mendukung kedaulatan energi negeri dan menjadi perusahaan terbaik di industri hulu migas.