Instagram Perkuat Fitur Anti-bullying untuk Remaja

ThePhrase.id - Media sosial berbagi gambar dan video pendek di bawah naungan Meta, Instagram tengah memperkuat fitur keamanannya dalam upaya meningkatkan perlindungan terhadap perundungan atau bullying terhadap remaja.

Dengan perubahan ini, pengguna Instagram akan memiliki kemampuan untuk membatasi interaksi postingan mereka hanya kepada teman dekat atau Close Friends saja. Ini berarti, pengguna hanya akan melihat komentar, pesan langsung, tag, dan mention dari orang-orang di daftar teman dekat mereka. 

Pengikut lain masih dapat berinteraksi dengan postingan mereka, tetapi komentar dan pesan tersebut tidak akan terlihat oleh orang lain.

Perusahaan sebelumnya memperkenalkan pembatasan komentar sebagai fitur anti-perundungan yang difokuskan untuk Creator pada tahun 2021 dengan tujuan mencegah komentar pelecehan yang dialami oleh beberapa pemain sepak bola Inggris.

Perubahan terbaru, menurut Instagram, lebih ditujukan kepada remaja yang sedang berurusan dengan pelaku bullying yang mungkin enggan menggunakan fitur blokir aplikasi karena takut akan meningkatkan konflik potensial.

Untuk menggunakan fitur Limit Interactions tersebut, pengguna hanya perlu pergi ke menu "Pengaturan dan aktivitas", mengunjungi menu "Limit interactions", mengubah pengaturan "Who will be limited" ke "Everyone but your Close Friends", dan terakhir mengklik tombol "Turn Limits on". Adapun cara menambah kerabat atau teman ke daftar Close Friends bisa dilakukan dengan mengunjungi laman "Pengaturan dan aktivitas" lalu mengklik menu "Close Friends".

Untuk kasus ketika seseorang mungkin berurusan dengan satu perundung tertentu, Instagram membuat perubahan serupa pada fitur batasi atau restrict. Pengguna akan dapat mencegah individu yang dibatasi dari melakukan tagging atau mention. Komentar dari mereka yang ada dalam daftar batasan juga akan secara otomatis tersembunyi dari orang lain.

Pembaruan ini datang saat Meta menghadapi penelitian lebih lanjut atas penanganannya terhadap keselamatan remaja dan masalah lainnya. Perusahaan ini sebelumnya telah didesak oleh beberapa negara bagian tahun lalu karena diduga gagal melindungi pengguna termuda dari aspek berbahaya dari layanan mereka. [nadira]