ThePhrase.id – Pameran Indonesia di World Expo 2020 akan berjalan selama 6 bulan, hingga Maret 2022. Bertempat di Paviliun Indonesia yang didesain dengan berbagai kekhasan motif tradisional Indonesia, pameran ini menjadi wajah Indonesia yang menunjukan kemampuan teknologi inovasi, serta kearifan lokal.
Pameran Paviliun Indonesia dibagi menjadi tiga bagian dengan tema yang berbeda. Konsep yang digunakan oleh Indonesia adalah Yesterday, Today, dan Tomorrow. Pertama, konsep Yesterday mengambil tema “Ahead of Time, Strenght of Our Resource” menunjukan sejarah Indonesia yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah berabad-abad yang lalu dan bagaimana peradabannya dibangun di atas keberagaman budaya.
Kemudian Today mengambil tema “A Vibrant Present, Building The Future Now” yang menunjukkan bagaimana Indonesia adalah rumah dari berbagai kekayaan kulinernya yang lahir dari keberagaman budaya. Selain itu bagaimana perkembangan infrastrukturnya yang cepat menjadi dasar untuk kemajuan industri, lingkungan ekologis dan ekonomi kreatif serta digital yang terkemuka.
Pameran Spice Up The World Indonesia dengan rempah-rempahnya dan bumbu-bumbu tradisional kemasan. (Foto: facebook/Aisha Maria Alfaro)
Sedangkan konsep Tomorrow dengan tema “Future Ready” menunjukkan bagaimana Indonesia adalah negara yang penuh dengan impian dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan mimpinya.
Dalam pameran ini, menunjukkan Indoensia sebagai negara yang siap untuk masa depannya dengan kekuatan penduduknya serta siap untuk mengambil kesempatan global. Kemampuan ini juga memfokuskan pada tiga aspek penting yaitu sustainibility atau berkelanjutan, berpusat pada orang dan digitalitas.
Selain berbagai cerita tentang masa lalu, sekarang dan masa depan, pameran Indonesia juga menampilkan Rolling Exhibition, pameran mingguan yang menampilkan produk karya anak bangsa Indonesia mulai dari kain, kerajinan tangan, makanan hingga teknologi.
Rolling Exhibition di Pavilion Indonesia World Expo 2020 Dubai. (Foto: expo2020indonesia.id)
Salah satu contoh pameran kain adalah Batik Sawit yang menggunakan minyak sawit dalam proses pembuatannya, sehingga lebih aman untuk lingkungan dibandingkan dengan lilin parafin yang dapat merusak lingkungan sekitar. Selain itu ada juga kerajinan tangan tas rotan yang menjadi ciri khas Kalimantan.
Sedangkan untuk makanan yang dipamerkan di Exhibition Indonesia Spice Up The World kebanyakan bumbu-bumbu makanan tradisional yang dikemas seperti bumbu jadi gulai ayam dan bumbu rendang. Ada juga masakan tradisional kemasan seperti Rendang Padang Resti Mande yaitu rendang instan yang siap dimasak.
Dari sisi teknologi, Indonesia juga memarkan aplikasi Touch Me dari Widya Robotics yang dapat mendeteksi level kesehatan wajah manusia dan dapat merekomendasikan produk skincare.
Ada juga teknologi smart fertilizing recommendation system bernama Jinawi yang dapat mendeteksi dan mengkalkulasi kebutuhan fertilisasi tanah dan tanaman. Aplikasi ini dapat mempermudah petani untuk mendeteksi kebutuhan tanaman dan meningkatkan produktifitas pertaniannya. [Syifaa]