ThePhrase.id – Investasi saham kini kian diminati sebagai cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, bagi yang ingin berinvestasi perlu untuk terus meningkatkan pemahaman mereka agar dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Bagaimana tips berinvestasi saham yang rasional dan cerdas? Simak cara bijak berinvestasi saham dari BNI Sekuritas, anak usaha dari PT Bank Negara Indonesia berikut ini.
Sebelum memulai investasi, pastikan memahami konsep dasar, seperti analisis fundamental dan teknikal. Pemahaman ini meliputi kemampuan membaca grafik harga saham, menganalisis laporan keuangan perusahaan, serta mengenali risiko investasi. Manfaatkan sumber daya edukasi yang tersedia secara online atau melalui platform investasi pilihan kamu.
Saham blue-chip merupakan saham dari perusahaan dengan reputasi baik dan kinerja stabil, seperti yang tergabung dalam indeks LQ45. Saham-saham ini cenderung lebih aman bagi pemula karena memiliki likuiditas tinggi dan lebih tahan terhadap volatilitas pasar.
Contohnya saham dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Menurut SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas, Teddy Wishadi, meskipun saham blue-chip tergolong aman, investor disarankan untuk tidak membeli saham pada harga tertinggi dan memerhatikan pergerakan harga saham sebelum mengambil keputusan.
Pilih platform investasi yang menyediakan informasi edukatif dan fitur analisis untuk membantu investor pemula. Salah satu contohnya adalah BIONS atau BNI Sekuritas Innovative Online Trading System yang menawarkan fitur analisis teknikal dan fundamental untuk mempermudah investor.
“BIONS dirancang agar sederhana dan mudah digunakan, terutama bagi pemula. Kami juga menyediakan webinar gratis dan rekomendasi saham harian dari para analis untuk mendukung nasabah,” ujar Teddy.
Untuk mengurangi risiko dan memanfaatkan konsep dollar-cost averaging, lakukan investasi secara berkala. Kamu bisa memulai dengan mengalokasikan sebagian dana secara rutin, misalnya setiap awal gajian, alokasikan sebagian kecil gaji untuk membeli saham.
“Berinvestasi secara berkala membantu investor menghadapi fluktuasi pasar tanpa panik. Selama periode tersebut, investor juga dapat memperdalam pemahaman mereka tentang investasi,” tambah Teddy.
Diversifikasi portofolio sangat penting untuk mengurangi risiko. Kamu bisa mengalokasikan dana ke berbagai instrumen investasi sehingga portofolio lebih stabil dalam menghadapi perubahan pasar. Diversifikasi portofolio ini dapat membuat investor pemula memulai investasi dengan percaya diri.
Jangan lupa untuk terus belajar dan tetap rasional dalam setiap keputusan investasi yang kamu lakukan. [fa]