ThePhrase.id – Investasi nuklir di dunia kini mengalami peningkatan. Dilansir dari Energy Voice, Karan Satwani selaku konsultan dan analis energi global dari Rystad Energy, memprediksi investasi pada sektor pembangkit listrik tenaga nuklir dunia selama dua tahun ke depan hingga 2023 dapat mencapai US$ 91 miliar atau lebih dari Rp 1.302 triliun.
Energi tenaga nuklir kerap digunakan berbagai negara. Meskipun bukan merupakan energi terbarukan, namun energi nuklir dapat menjadi energi alternatif di tengah upaya transisi energi. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang rendah karbon.
Ilustrasi PLTN
“Pembangkit nuklir adalah sumber listrik rendah karbon terbesar kedua setelah tenaga air dan telah digunakan sejak 1950-an. Dengan pentingnya pengurangan emisi di seluruh dunia, pembangkit listrik tenaga nuklir akan memainkan peran penting dalam upaya membatasi pemanasan global,” ujar Karan.
Peningkatan investasi ini mulai terlihat dari negara-negara di dunia yang kini tengah membangun reaktor nuklir pertama mereka. Eropa dan Asia merupakan kawasan yang paling banyak memasang reaktor nuklir. Lebih dari 170 reaktor nuklir bahkan telah beroperasi di benua biru tersebut, sedangkan Asia telah mengoperasikan sekitar 140 reaktor nuklir.
Karan Satwani, analis energi global dari Rystad Energy (Foto: :Linkedin / karansatwani)
Kendati demikian, tidak semua negara mengalami peningkatan dalam menggunakan energi nuklir. Baru-baru ini sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris justru tengah melakukan penutupan reaktor nuklir.
“Di AS, Prancis, dan Inggris, banyak reaktor nuklir telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun dan mendekati akhir siklus hidupnya,” kata Karan.
Meskipun banyak pembangkit nuklir di 3 negara tersebut tengah mengalami penutupan, namun kapasitas terpasangnya PLTN global diprediksi akan stabil dalam 2 tahun ke depan karena reaktor-reaktor baru akan menggantikan pembangkit nuklir yang telah pensiun tersebut.
Pasca tragedi gempa bumi Fukushima, Pemerintah Jepang telah melarang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) baru di negaranya. Untuk menutupi kebutuhan listrik, Jepang kini tengah gencar membangun pembangkit listrik biomassa.
Pertumbuhan listrik biomassa di Jepang semakin meningkat sejalan dengan kebijakan energi Jepang yang menetapkan 24% pemenuhan energi harus berasal dari energi terbarukan pada tahun 2030. [hc]