sportTimnas Indonesia

Isi Surat AFC yang Menolak Protes PSSI tentang Wasit Kuwait Pimpin Arab Saudi Vs Timnas Indonesia: Tidak Ada Konflik Kepentingan

Penulis Ahmad Haidir
Oct 07, 2025
Wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, untuk memimpin laga Timnas Arab Saudi kontra Timnas Indonesia. Foto: Facebook Ahmad Al-Ali
Wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, untuk memimpin laga Timnas Arab Saudi kontra Timnas Indonesia. Foto: Facebook Ahmad Al-Ali

Thephrase.id - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak protes yang diajukan PSSI terkait penunjukan wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, untuk memimpin laga Timnas Arab Saudi kontra Timnas Indonesia. Keputusan tersebut ditegaskan melalui surat resmi AFC tertanggal 25 September 2025.

Pertandingan antara Timnas Arab Saudi dan Timnas Indonesia akan digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025, di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Laga ini menjadi bagian dari Putaran Keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dua hari setelahnya, Timnas Indonesia juga akan menghadapi Timnas Irak di stadion yang sama pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Kedua laga itu akan sangat menentukan langkah Tim Merah Putih untuk menjaga peluang menuju Piala Dunia 2026.

Sebelumnya, PSSI mengajukan surat protes resmi kepada AFC. Surat tersebut mempertanyakan alasan penunjukan perangkat pertandingan dari Timur Tengah untuk laga yang mempertemukan Indonesia dengan Arab Saudi.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan alasan pengajuan surat protes tersebut. Ia menilai penting bagi AFC untuk menjaga unsur keadilan dan netralitas dalam pertandingan besar seperti ini.

"Dikarenakan pertandingan pada besok malam antara Timnas Indonesia dengan Timnas Arab Saudi kemudian nanti tanggal 11 Oktober 2025 dengan Timnas Irak, ini sebuah pertandingan menuju ke Piala Dunia," beber Yunus Nusi.

"Maka waktu itu PSSI, saya selaku sekretaris jenderal, menyampaikan surat protes kepada AFC mempertanyakan mengapa perangkat pertandingannya dari Timur Tengah atau dari Kuwait. Kan kita juga memiliki situasi andal dari Jepang, Korea, Australia, atau dari Timur Tengah," tambahnya.

"Itu yang kami maksud ada unsur fairness-nya, fair play, dan sportivitas itu juga kita harapkan, tetapi unsur fairness juga penting, kenapa? Karena kan, maaf juga, satu daratan sehingga PSSI menyampaikan surat protes tersebut," tegasnya.

Menanggapi surat tersebut, AFC melalui Sekretaris Jenderal Datuk Seri Windsor John memberikan balasan resmi. Dalam surat itu, AFC menegaskan bahwa seluruh proses penunjukan wasit telah mengikuti prosedur dan protokol resmi yang disetujui Komite Wasit AFC.

"Harap diyakinkan bahwa AFC sepenuhnya berkomitmen untuk menegakkan semua prosedur dan protokol yang telah ditetapkan (yang disetujui oleh Komite Wasit AFC) dalam penunjukan pejabat pertandingan, dengan tujuan memastikan keadilan, transparansi, dan integritas," tulis Datuk Seri Windsor John dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen PSSI.

AFC juga menegaskan bahwa penunjukan tim wasit dari asosiasi anggota yang sama merupakan praktik standar dan telah diterima secara luas dalam kompetisi internasional.

Menurut AFC, afiliasi regional pejabat pertandingan tidak menimbulkan konflik kepentingan karena seluruhnya merupakan wasit elite AFC yang terlatih dan profesional.

"Kami juga ingin menegaskan kembali bahwa penunjukan tim wasit dari asosiasi anggota yang sama merupakan standar dan praktik yang diterima secara luas dalam kompetisi internasional," imbuh AFC.

"Afiliasi regional pejabat pertandingan tidak menjadi konflik kepentingan karena mereka semua adalah Wasit Elite AFC yang telah terlatih sepenuhnya dan bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik tanpa rasa takut atau keberpihakan," lanjut surat tersebut.

Dalam penjelasan berikutnya, AFC menyebut bahwa proses penunjukan wasit untuk babak kualifikasi ini dilakukan melalui mekanisme yang ketat dan terstruktur. Proses itu didasarkan pada evaluasi kinerja menyeluruh dan disahkan oleh FIFA.

"Selain itu, penunjukan wasit untuk ajang Asian Qualifiers – Road to 26 Playoffs dilakukan melalui proses yang ketat dan telah ditetapkan dengan baik, berdasarkan evaluasi kinerja yang komprehensif serta tunduk pada ratifikasi akhir dari FIFA," kata AFC.

"Selain itu, kelompok wasit ini juga bersaing untuk dapat ditugaskan pada Piala Dunia FIFA 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, serta kinerja mereka terus dipantau dan dievaluasi oleh FIFA," tulis AFC.

"AFC tetap teguh dalam komitmennya untuk mempertahankan standar tertinggi dalam dunia perwasitan di semua kompetisi," jelas AFC.

"Memastikan kualitas dan profesionalisme pejabat pertandingan terus menjadi prioritas utama bagi konfederasi, dan AFC bangga bahwa para pejabat pertandingan kami diakui sebagai yang terbaik di dunia," bunyi penutup surat tersebut.

PSSI menyatakan telah menerima keputusan tersebut dengan penuh hormat. Yunus Nusi mengatakan PSSI tetap percaya AFC akan memastikan netralitas dan keadilan dalam pertandingan penting tersebut.

"Oke, oleh AFC surat tersebut sudah dibalas dan tetap dengan konsisten dengan wasit yang telah ditetapkan dan ditugaskan sesuai dengan surat AFC beberapa waktu yang lalu yang dikirimkan kepada PSSI," ujar Yunus Nusi.

Ia menegaskan bahwa PSSI mempercayakan sepenuhnya kewenangan itu kepada AFC. Namun, ia tetap berharap pertandingan nanti berjalan menjunjung tinggi semangat fair play.

"PSSI menerima keputusan itu karena keputusan tersebut menjadi kewenangan dari AFC. Kami mempercayakan seperti bagaimana balasan surat dari AFC kepada kami, kepada PSSI," ungkap Yunus Nusi.

"Dan tentu kita sangat berharap bahwa sportivitas, fair play dalam pertandingan ini sangat kita nantikan dan sangat kita tunggu karena kita tidak berharap akan tercederai pertandingan ini ketika ada keberpihakan dari pihak perangkat pertandingan," katanya.

"Semoga pertandingan ini kita akan saksikan dengan penuh netralitas dan kami juga masih percaya, kami masih yakin karena ini pertandingan menuju ke Piala Dunia. Kami sangat optimis wasit akan memimpin dengan seadil-adilnya dan senetral-netralnya,” ujarnya.

"Itu tentu yang sangat diharapkan oleh keluarga besar sepak bola Asia, bukan saja oleh masyarakat Indonesia tetapi tentu masyarakat sepak bola se-Asia sangat menunggu pertandingan besok malam dengan tentu kepemimpinan wasit yang netral, se-netral-netralnya dan seadil-adilnya," tutup Yunus Nusi.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic