Thephrase.id - Posisi Timnas Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026 terancam usai muncul laporan bahwa Qatar mendorong UEFA untuk mengeluarkan Israel dari seluruh kompetisi.
Media Israel Hayom dan Channel 12 melaporkan, melalui The Times of Israel, bahwa Qatar menekan UEFA untuk segera menggelar voting terkait status Israel. Tekanan itu disebut semakin kuat setelah serangan Israel di Doha.
Federasi Sepak Bola Israel membantah adanya rencana voting dalam waktu dekat. Situs resmi UEFA mencatat bahwa pertemuan berikutnya baru dijadwalkan pada 3 Desember 2025. Akan tetapi, laporan yang sama menyebut Qatar mendesak agar digelar rapat darurat.
Israel saat ini tengah mendapat tekanan internasional akibat perang di Gaza, yang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober dan menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel.
Situasi semakin memanas setelah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui Palestina sebagai negara. Langkah itu dikritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut pengakuan tersebut sebagai "hadiah untuk Hamas".
Di lapangan, tim asuhan Ran Ben Shimon masih berjuang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Israel kini menempati posisi ketiga di Grup I, hanya kalah selisih gol dari Timnas Italia. Namun perjuangan tersebut bisa sia-sia jika UEFA mengabulkan tekanan untuk mencabut keikutsertaan mereka.
UEFA dan Qatar memiliki hubungan erat sejak menandatangani kesepakatan sponsor enam tahun dengan Qatar Airways. Kontrak itu dilaporkan bernilai 436 juta poundsterling, atau sekitar Rp8,8 triliun.
Media Israel menyebut federasi sepak bola mereka kini bergerak di berbagai lini, termasuk diplomasi, untuk mencari dukungan. Seorang pejabat senior mengatakan, "Kami bekerja di semua lini."
Dukungan disebut datang dari Jerman dan Hungaria yang menolak adanya voting terkait Israel. Akan tetapi, tekanan terus meningkat usai serangan udara Israel di Doha awal bulan ini yang gagal menewaskan pimpinan Hamas dan menghentikan negosiasi gencatan senjata yang dimediasi Qatar.
Selain diplomasi, tekanan publik juga datang dari dunia sepak bola. Legenda Manchester United, Eric Cantona, menyerukan agar Israel disuspensi dari kompetisi internasional, sebagaimana Rusia dikeluarkan pascainvasi ke Ukraina.
"Empat hari setelah Rusia menyerang Ukraina, FIFA dan UEFA menangguhkan Rusia. Kini sudah 716 hari sejak Amnesty International menyebut tindakan Israel sebagai genosida, namun Israel masih bermain. FIFA dan UEFA harus menangguhkan Israel," tegas Cantona.