lifestyleHealth

Istilah 'Jam Koma' Viral di Kalangan Gen Z, Apa Artinya?

Penulis Nadira Sekar
Nov 02, 2024
Foto: Ilustrasi Jam Koma (freepik.com)
Foto: Ilustrasi Jam Koma (freepik.com)

ThePhrase.id - Belakangan ini, istilah ‘Jam Koma’ ramai dibicarakan di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok dan X (dulu dikenal sebagai Twitter). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana seseorang merasa sangat lelah hingga sulit fokus atau beraktivitas dengan normal. 

Banyak Gen Z yang merasa mengalami kondisi ini, sehingga mereka membagikan momen 'Jam Koma' di media sosial, mulai dari salah bicara, lupa mengambil uang setelah menariknya di ATM, hingga tidak melepaskan helm ojek online setelah tiba di tujuan.

Apa Itu ‘Jam Koma’?

Secara medis, istilah ‘Jam Koma’ berkaitan dengan 'cognitive fatigue' atau kelelahan kognitif. Melansir kompas.com, dr. Dharmawan Ardi Purnama, Psikiater dan pendiri klinik jiwa Smart Mind Center Consulting, cognitive fatigue terjadi ketika kemampuan otak untuk berpikir, fokus, atau mengingat terganggu akibat kelelahan. 

Selain itu, ada istilah lain yang serupa, yaitu 'mental fatigue' atau kelelahan mental, yang memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku.

Masalah seperti ini umumnya dialami oleh orang-orang dengan gangguan seperti ADHD, tetapi kondisi serupa juga bisa dialami siapa saja saat merasa sangat lelah atau kehilangan fokus.

Penyebab Jam Koma

Mengutip medicalnewstoday.com, Psikolog Dr. David Tzall, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan 'Jam Koma' atau kelelahan kognitif. Faktor-faktor ini antara lain:

  • Kurang tidur: Tidur penting untuk fungsi kognitif, dan kurang tidur dapat mengurangi fokus, perhatian, dan kemampuan mengambil keputusan.
  • Stres: Tingkat stres tinggi dapat mengganggu kinerja kognitif dan mengurangi fokus serta daya ingat.
  • Usia: Penurunan kognitif tertentu bisa terjadi seiring bertambahnya usia.
  • Kondisi medis: Penyakit seperti Alzheimer dan cedera otak dapat memengaruhi fungsi otak.
  • Multitasking: Menangani banyak tugas sekaligus menurunkan fokus.
  • Masalah mental: Depresi dan kecemasan mengganggu fungsi kognitif.
  • Lingkungan: Kondisi seperti pencahayaan yang buruk atau kebisingan tinggi mengganggu proses berpikir.
  • Gizi buruk: Pola makan yang kurang sehat menghambat kesehatan otak.
  • Pengaruh zat: Obat-obatan tertentu atau konsumsi alkohol bisa mengurangi kemampuan kognitif.

Cara Mengatasi Jam Koma

Melansir detikhealth, Psikolog Klinis, Veronica Adesla mengungkap terdapat beberapa langkah sederhana untuk mengatasi kelelahan kognitif atau 'Jam Koma'. Langkah-langkah tersebut meliputi:

  • Aktivitas Relaksasi: Melakukan aktivitas seperti meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, atau latihan pernapasan dapat membantu meredakan ketegangan.
  • Olahraga: Aktivitas fisik, seperti berjalan, berlari, atau yoga, dapat meningkatkan aliran darah ke otak, memberikan energi baru, dan mengurangi gejala kelelahan mental. Olahraga juga berfungsi sebagai dorongan positif bagi tubuh dan pikiran.
  • Interaksi Sosial: Berbicara dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat dapat membantu meredakan stres. Membangun hubungan sosial yang positif adalah kunci untuk mengatasi kelelahan kognitif.
  • Identifikasi Sumber Stres: Penting untuk mengenali dan menangani sumber stres yang ada. Menyimpan stres tanpa solusi dapat menyebabkan kelelahan mental yang berkepanjangan.
  • Asupan Nutrisi: Makanan berperan penting dalam mendukung fungsi kognitif. Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein berkualitas, dapat memberikan energi yang dibutuhkan otak. Pola makan sehat membantu menjaga konsentrasi dan mengurangi risiko kelelahan mental yang berlebihan.

[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic