ThePhrase.id - Akhir-akhir ini, istilah manifesting kian populer, terutama di kalangan Gen Z. Tapi sebenarnya, apa arti manifesting dan kenapa banyak orang tertarik melakukannya?
Secara umum, kata manifest bisa digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dilansir dari bbc.co.uk, sebagai kata benda, manifest merujuk pada daftar barang yang diangkut dalam pesawat atau kapal. Sementara sebagai kata kerja, to manifest berarti menunjukkan sesuatu secara jelas melalui tanda atau tindakan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, istilah manifesting mengalami pergeseran makna. Kini, manifesting dikenal sebagai proses membayangkan sesuatu seolah-olah telah menjadi kenyataan. Mengutip Cambridge University Press & Assessment, manifesting dijelaskan sebagai “membayangkan tercapainya sesuatu yang kamu inginkan, dengan keyakinan bahwa hal itu akan membuatnya lebih mungkin terjadi.”
Konsep ini sering kali dikaitkan dengan konsep Law of Attraction atau hukum tarik-menarik. Hukum ini menyatakan bahwa pikiran dan energi yang kita pancarkan, baik yang positif maupun negatif, akan menarik pengalaman atau hasil yang serupa ke dalam hidup kita. Karena itulah, banyak orang percaya bahwa dengan fokus pada hal-hal positif dan tujuan tertentu, manifesting dapat membuka jalan menuju berbagai peluang, pengalaman, bahkan kesuksesan.
Mengutip dari irishexaminer.com, praktik manifesting biasanya dilakukan melalui berbagai teknik seperti afirmasi, menulis jurnal, rasa syukur, scripting, faking it, meditasi, dan visualisasi. Tanpa disadari, mungkin kamu pun pernah menjalani proses manifesting dalam hidupmu sendiri.
Tak hanya populer, manifesting juga diyakini memberikan sejumlah manfaat bagi kesejahteraan mental dan emosional. Mengutip Tempo.co yang merujuk pada laman The Joy Within, berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari praktik manifesting:
[nadira]