regional

Jaga Kelestarian, Taman Nasional Gunung Rinjani Batasi Kuota Pendaki

Penulis Ashila Syifaa
May 20, 2025
Gunung Rinjani. (Foto: Wikimedia Commons/Aldoarianto.87)
Gunung Rinjani. (Foto: Wikimedia Commons/Aldoarianto.87)

ThePhrase.id - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB), menerapkan kebijakan pembatasan kuota pendakian ke Gunung Rinjani sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian dan keseimbangan ekologis.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa Gunung Rinjani memiliki peran penting sebagai kawasan ekonomi konservasi. Oleh karena itu, pelestarian dan keseimbangan ekologis harus menjadi prioritas utama.

Kebijakan pembatasan kuota pendaki ini tidak hanya berlaku di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani, tetapi juga diterapkan di taman nasional lainnya di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, ratusan warga yang terdiri dari trekking organizer (TO) dan pelaku wisata sempat menuntut agar kuota pendakian Gunung Rinjani ditambah.

Mereka meminta agar kuota pendakian yang sebelumnya dibatasi maksimum 150 orang per hari diubah menjadi tidak terbatas, guna mengakomodasi lonjakan jumlah pendaki yang mendaftar melalui jalur pendakian Senaru di Lombok Utara.

Sementara itu, asosiasi dan masyarakat yang mengelola jalur pendakian Sembalun mengajukan permintaan kepada Balai TNGR untuk dapat mengelola pintu pendakian tersebut secara mandiri.

Namun, dengan diterapkannya pembatasan kuota, dapat mengurangi risiko kerusakan ekologis di Gunung Rinjani. Langkah ini bertujuan agar kelestarian alam tetap terjaga, keindahan kawasan tetap terpelihara, dan daya tarik destinasi wisata ini semakin meningkat.

Balai TNGR menjelaskan bahwa kuota pendakian saat ini sebanyak 700 orang per hari sudah sesuai dengan daya dukung dan daya tampung Gunung Rinjani, sehingga tidak dapat ditambah secara mendadak.

Diketahui, jumlah kuota tersebut dibagi ke enam jalur pendakian, yaitu Senaru sebanyak 150 orang, Torean 100 orang, dan Sembalun 150 orang. Sedangkan kuota lainnya dialihkan ke jalur Timbanahu sebanyak 100 orang, Tete Batu 100 orang, dan Aiq Beriq 100 orang.

Selain menerapkan pembatasan kuota pendakian, Taman Nasional Gunung Rinjani juga menjalankan program Go Rinjani Zero Waste 2025, yang bertujuan mengurangi sampah plastik dan jenis sampah lainnya yang sering ditinggalkan pendaki.

Tujuan utama program Go Rinjani Zero Waste 2025adalah menjaga kebersihan, kelestarian alam, serta memastikan Gunung Rinjani tetap lestari hingga generasi mendatang.

Dalam program ini, para pendaki diwajibkan membawa wadah reuse dan refill sebagai pengganti wadah styrofoam, kaleng, plastik, botol kaca, tisu basah, dan kemasan sekali pakai lainnya yang berpotensi merusak lingkungan.

Upaya ini diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mewujudkan Gunung Rinjani sebagai kawasan konservasi yang bebas sampah demi keberlanjutan lingkungan. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic