ThePhrase.id - Bertepatan dengan terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah 7th Global Platform for Disaster Risk (GPDRR) 2022 di Bali, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) melaunching penanaman sepuluh juta pohon Mangrove.
Hal tersebut bersamaan dengan GPDRR yang berperan penting dalam mendorong kerja sama antara pemerintah, pemangku kepentingan serta sistem PBB dalam pelaksanaan pengurangan resiko bencana.
Indonesia sebagai negara yang terletak dalam ring of fire, cenderung memiliki potensi bencana yang besar. Maka dari itu antisipasi dan penanganan bencana menjadi suatu hal yang wajib diketahui oleh masyarakat luas.
Sejalan dengan GPDRR, pemerintah melakukan gerakan aksi nyata dengan penanaman 10 Juta pohon sebagai implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang merupakan gerakan mental untuk mengubah pola pikir, cara pandang, sikap dan perilaku kerja bangsa Indonesia yang didasarkan oleh Pancasila.
Launching aksi penanaman 10 Juta pohon di Bali. (Foto: Menko PMK)
Launchung aksi penanaman 10 juta pohon ini dilaksanakan di SMP PGRI 3 Bali yang juga melibatkan 34 provinsi lainnya serta masyarakat, sekolah, perguruan tinggi, perwakilan pemerintah daerah, organisaisi kemasyarakatan dan seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Menko PMK Muhadjir Effendy, aksi tersebut dinilai akan menumbuhkembangkan penguatan karakter serta nilai kehidupan di masyarakat. Penanaman pohon tersebut akan dilakukan sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023.
Penanaman 10 Juta pohon mangrove juga merupakan upaya dalam mengurangi resiko terjadinya bencana dan dalam upaya untuk mengendalikan perubahan iklim. Pada GPDRR aksi tersebut juga merupakan sebuah komitmen dukungan PBB terhadap Indonesia.
“Indonesia juga perlu waspada terhadap bencana non-alam dan bencana hidrometeorologis yang dipicu perubahan iklim global. Menurut World Risk Report 2021, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 181 negara yang berisiko bencana,” jelas Menko PMK
Hal tersebut dikaitkan dengan GNRM karena penghijauan merupakan hal yang penting dan perlu ditanamkan kepada masayarakat luas untuk menjaga supaya Indonesia tetap hijau. Upaya tersebut juga dilakukan untuk menumbuhkan mental Indonesia yang bertanggung jawab atas nasib generasi mendatang. [Syifaa]