trending

Jakarta Kembali Menjadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk Dunia

Penulis Nadira Sekar
Jun 22, 2022
Jakarta Kembali Menjadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk Dunia
ThePhrase.id - Setelah sebelumnya mengalami penurunan akibat pembatasan kegiatan terkait dengan pandemi Covid-19, DKI Jakarta kembali menempati ranking pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Foto: Tingkat Polusi Udara AQI (IQAir.com)


Berdasarkan data IQ Air yang dilansir Senin 20 Juni 2022 menunjukkan AQI US Jakarta berada di angka 196, yakni kategori kualitas udara tidak sehat.

AQI adalah pengukuran standar berdasarkan tingkat relatif dari lima polutan udara utama: ozon di permukaan tanah, polusi partikel, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida. Tingkat AQI antara 150 dan 200 diklasifikasikan sebagai “tidak sehat”.

Dalam hal polutan PM 2.5 (tingkat partikel halus berukuran 2,5 mikrometer atau kurang di udara), Jakarta mengandung konsentrasi 136µg/m³, atau 27 kali lebih tinggi dari batas maksimum yang ditetapkan dalam pedoman kualitas udara global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kini meski pemerintah telah memperbolehkan masyarakat untuk melepas masker di luar ruangan, masyarakat sebaiknya tetap menggunakan masker untuk kesehatan.
Dampak Polusi Pada Kesehatan

Melansir Kompas.com, Michael Greenstone, pencipta Air Quality Life Index (AQLI) atau indeks kehidupan kualitas udara dari Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC), mengatakan bahwa dampak polusi udara di Jakarta disebut enam kali lebih berbahaya daripada penyakit AIDS.

"Dampaknya pada harapan hidup ini sebanding dengan aktivitas merokok yang dilakukan manusia, tetapi lebih dari tiga kali lipat konsumsi minuman beralkohol dan air yang tidak aman, enam kali lipat dari HIV/AIDS," kata Michael dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).

Tak hanya itu, penduduk Jakarta juga diperkirakan kehilangan harapan hidup rata-rata 3-4 tahun akibat dari polusi udara.

Disebutkan juga, hampir seluruh wilayah Asia Tenggara dianggap memiliki tingkat polusi yang tidak aman, dengan polusi yang meningkat dalam satu tahun sebanyak 24 persen di beberapa wilayah.
Penyebab Kualitas Udara Buruk

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Urip Haryoko menyebut kualitas udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi. Sumber emisi itu berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, ataupun sumber regional dari kawasan industri.

Kemudian, emisi dalam waktu tertentu terakumulasi dan menyebabkan meningkatnya polutan di Jakarta. Selain itu, pergerakan angin membuat polutan bergeser dari sumber emisi ke lokasi lain.

"Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini," jelas Urip

Tingginya Kelembaban udara juga disebut menyebabkan peningkatan proses adsorpsi atau perubahan wujud dari gas menjadi partikel. Hal itu turut menyebabkan munculnya lapisan inversi yang dekat dengan permukaan.

"Dampak dari keberadaan lapisan inversi menyebabkan PM2.5 yang ada di permukaan menjadi tertahan, tidak dapat bergerak ke lapisan udara lain, dan mengakibatkan akumulasi konsentrasinya yang terukur di alat monitoring," terang Urip.
Tanggapan Pemerintah

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tampaknya tidak melihat angka yang mengkhawatirkan ini untuk bertindak segera.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyatakan kualitas udara DKI Jakarta masuk dalam kategori sedang.  Pihaknya mengatakan punya standar sendiri untuk menguji kualitas udara.

"Kami nggak liat AQMS (Air Quality Monitoring System) ya, itu kan punya swasta. Kami melihat SPKU kami sendiri," kata Humas DLH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan dilansir Detik.com

Dia menambahkan bahwa menurut SPKU DLH yang bisa dilihat melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI), kualitas udara Jakarta berada pada tingkat risiko "sedang" pada Sabtu, di mana lalu lintas Jakarta tidak sepadat hari kerja.  [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic