ThePhrase.id – Dalam memperingati Hari Air Sedunia, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta berkolaborasi dengan PAM Jaya dan Paljaya mengkampanyekan penyelamatan air tanah di DKI Jakarta. Acara yang digelar di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Selasa 22 Maret 2022 ini mengambil tema #SaveGROUNDWATER dengan fokus Water Management: Groundwater Valuing The Invisible Resource.
Bertahun-tahun beberapa warga di Jakarta mengalami sulitnya mendapatkan air bersih, ini menandakan adanya krisis air bersih di Jakarta. Tak hanya itu, Jakarta yang merupakan kota terpadat Indonesia masih terdapat 187.000 kepala keluarga yang belum memiliki sanitasi yang memadai.
“Sampai saat ini ada 11.000 liter/detik air yang diambil dari tanah oleh warga Jakarta untuk kebutuhan sehari-hari sehingga untuk mengatasi hal ini perlu sistem perpipaan yang baik. Tahun lalu, kita diingatkan kembali oleh President Amerika Serikat, Joe Biden bahwa Jakarta tahun 2030 akan tenggelam karena bukan saja faktor kenaikan permukaan air laut namun juga faktor penurunan tanah Jakarta yang berlangsung sangat cepat,” ujar Syamsul Bachri Yusuf, Direktur Utama PAM JAYA.
Konsumsi air. (Foto: Unsplash/Napo De U)
Dalam acara peringatan Hari Air Sedunia, Paljaya menjelaskan beberapa upaya untuk menyelamatkan krisis air bersih di Jakarta.
“Dari penelitian air tanah di DKI ini sudah tercemar bakteri e-coli dan di sini peran Paljaya melakukan Revitalisasi Tank Septik dan di tahun 2020-2021 telah dibangun 1.693 unit tanki septik. Tahun 2022 target 2000 tank septik yang terbangun,” ujar Aris Supriyanto, Direktur Utama Pal Jaya.
Paljaya telah melakukan subsidi untuk revitalisasi tank septik rumah tangga dan menyediakan tank septik modifikasi biopal yang berkualitas untuk warga, berfungsi dengan baik dan aman untuk lingkungan.
Paljaya juga telah menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menghasilkan olahan air daur ulang berkualitas yang didistribusikan melalui perpipaan untuk digunakan oleh pelanggan sebagai air non-konsumsi. Upaya tersebut agar dapat mengurangi pencemaran air dan meningkatkan kualitas sanitasi air.
Air bersih. (Foto: Unsplash./Mrjn Photography)
Namun, yang menjadi hal penting dalam peringatan Hari Air Sedunia, adalah bagaimana kondisi tanah di DKI Jakarta yang menurun dikarenakan tingginya konsumsi air tanah. Karena itu, dibutuhkan kecukupan air perpipaan di seluruh rumah tangga DKI Jakarta yang menjadi peran PAM Jaya.
Dinas SDA DKI Jakarta menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk mengurangi eksploitasi air tanah adalah memanfaatkan air hujan yang ditampung melalui long storage atau waduk dan diolah kemudian didistribusikan kepada masyarakat.
Permasalahan eksploitasi air tanah dan kurangnya air bersih ini bukan cuma permasalahan di DKI Jakarta saja, namun juga permasalahan dunia. Karena air menjadi aspek penting dalam kehidupan, seluruh masyarakat membutuhkan air. Maka dari itu perlu komitmen bersama untuk memberikan solusi akses air bersih untuk masyarakat. [Syifaa]