lifestyleHealth

Jangan Keseringan! Ini Bahaya Mengonsumsi Kol Goreng

Penulis Nadira Sekar
Sep 10, 2023
Foto: Ilustrasi Kol Goreng (dok. ThePhrase.id/Nadira)
Foto: Ilustrasi Kol Goreng (dok. ThePhrase.id/Nadira)

ThePhrase.id - Makan seporsi ayam goreng atau pecel lele rasanya kurang lengkap tanpa kol goreng. Kol goreng sendiri telah menjadi kondimen tambahan populer di kalangan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Kondimen ini dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat menambah selera makan. 

Namun, seperti halnya makanan lainnya, mengonsumsi kol goreng berlebihan juga memiliki risikonya sendiri. Apa sajakah bahaya dari kol goreng jika dikonsumsi terlalu sering? Simak penjelasannya berikut ini!

Menambah Jumlah Kalori

Salah satu bahaya utama mengonsumsi kol goreng secara berlebihan adalah asupan kalori dan lemak yang tinggi. Seperti jenis sayuran lainnya, kol sebenarnya memiliki kandungan kalori yang rendah. Melansir hellosehat.com, setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung 22 kalori. Namun, dengan proses menggoreng kol memerlukan penggunaan minyak dalam jumlah yang cukup besar, kalori kol goreng menjadi lebih tinggi. 

Merusak Kandungan Nutrisi

Kol merupakan sumber nutrisi yang sangat kaya. Dalam seratus gram kol segar, kita dapat menemukan 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat. Selain itu, sayuran ini juga memiliki kandungan serat, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Namun, proses penggorengan pada suhu tinggi dapat merusak nutrisi dalam kol, seperti yang telah diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Untuk menjaga kualitas nutrisi sayuran tersebut, lebih baik memilih cara memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, atau menumis.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Meskipun memiliki rasa yang lezat, kol goreng ternyata merupakan sajian yang tidak bersahabat dengan kesehatan jantung. Ketika kol digoreng pada suhu yang terlalu tinggi, terjadi perubahan dalam struktur kimia minyak. Lebih dari itu, pengolahan yang berulang menggunakan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak tersebut menjadi lemak trans.

Lemak trans adalah jenis lemak jahat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan memicu pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Seiring berjalannya waktu, plak ini dapat menghambat aliran darah, menyebabkan risiko penyakit serius seperti stroke, penyakit jantung, dan bahkan serangan jantung.

Meningkatkan Risiko Kanker

Kol sebenarnya merupakan salah satu sayuran yang mengandung senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim histone deacetylase, yang memiliki peran dalam perkembangan berbagai jenis kanker, seperti kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Sayangnya, proses pengolahan kol menjadi kol goreng justru dapat menghasilkan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik, artinya dapat menyebabkan kanker. Acrylamide telah dikaitkan dengan risiko perkembangan berbagai jenis kanker, seperti kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic