Thephrase.id - PSSI memberikan perkembangan terbaru menjelang Timnas Indonesia menghadapi Timnas China dan Timnas Jepang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia akan lebih dulu menjamu Timnas China dalam laga kesembilan Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan itu bakal berlangsung pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Lima hari kemudian, Timnas Indonesia akan menghadapi tuan rumah Timnas Jepang di Stadion Suita City Football Stadium dalam partai terakhir Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
PSSI memastikan Timnas Indonesia tidak akan ketambahan pemain naturalisasi baru untuk melawan Timnas China dan Timnas Jepang. Pemain naturalisasi yang ada sudah dianggap cukup.
"Kalau lihat kualitas pemain Timnas Indonesia yang kemarin ketika melawan Timnas Australia dan Timnas Bahrain, dan ke depan akan menghadapi Timnas China dan Timnas Jepang," tegas anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
"Jadi tidak akan ada pemain baru dalam proses menuju Juni 2025, kan sudah jago-jago dan hebat-hebat itu. Kalaupun nanti nambah kan paling nambah ketebalan nanti saja," sambung Arya.
"Sekarang dengan dua pertandingan terakhir kita nanti di putaran ketiga ini dan target yang kita inginkan. Jadi kami telah putuskan untuk tidak ada menambah pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia pada Juni 2025," ungkap Arya.
Selain itu, Arya mengonfirmasi PSSI berencana untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah bila Timnas Indonesia lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Memang ada perubahan tuan rumah yang dibuat oleh AFC. Dulu itu biasanya tuan rumah itu netral. Jadi semua dikelola oleh AFC," tegas Arya.
"Tapi kami coba kami akan ikut biding. Sudah pasti ikut bidding untuk jadi tuan rumah. Jadi tidak mungkin kami tidak ikut biding kalau memang nanti kita ada proses ke sana. Jadi tetap kita akan lakukan. Tunggu saja," sambung Arya.
"Jadi memang kami tidak gembar-gembor. Kami kalem-kalem saja. Kami kalau belum jelas-jelas begitu kan kami biasanya menahan diri untuk memberikan informasi, sudah terbiasa itu sudah pasti-pasti dulu baru kami sampaikan sesuatu," ujar Arya.