ThePhrase.id – Sebagai Ibu Kota Jawa Timur, Kota Surabaya memiliki peran penting sebagai pusat pemerintahan maupun ekonomi di wilayah timur Pulau Jawa. Sebagai kota tersibuk kedua di Indonesia, Surabaya memiliki berbagai destinasi wisata yang ikonik. Salah satunya adalah Jembatan Suramadu yang merupakan singkatan dari Surabaya-Madura.
Pemandangan Jembatan Suramadu dari udara. Foto: Instagram/exploremadura
Jembatan Suramadu merupakan jembatan penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Madura yang diresmikan pada tahun 2009 silam. Memiliki panjang sekitar 5,438 meter, jembatan ini dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di Indonesia.
Jembatan Suramadu memiliki tiga bagian, yakni jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Terdapat empat lajur di jembatan ini, yakni 2 lajur utama dua arah dengan lebar 3,5 meter dan 2 lajur darurat dengan lebar 2,75 meter. Untuk melewati jembatan ini, pengendara dapat melalui Tol Suramadu yang pintu masuk (gate) nya berada di kawasan Kenjeran, Kota Surabaya.
Di awal peresmiannya pengguna akses jembatan Suramadu dikenakan tarif Rp 30.000 untuk kendaraan golongan I (sedan). Kemudian, di tahun 2016, dilakukan pengurangan 50 persen dari tarif awal menjadi Rp 15.000. Di tahun 2018, Presiden Jokowi memutuskan untuk membebaskan tarif bagi pengguna Jembatan Suramadu alias gratis. Selain kendaraan golongan I, pengendara motor juga dapat melewati Jembatan Suramadu dengan fasilitas jalur khusus.
Kehadiran Jembatan Suramadu selain memperlancar pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura, juga mempersingkat waktu tempuh dari Surabaya menuju Madura yang sebelumnya membutuhkan waktu 30 menit menjadi 10 menit saja.
Dilansir dari laman Kementerian Pekerjaan Umum, Jembatan Suramadu dibangun dengan Sistem Pemantauan Ketahanan Struktur Jembatan (Structural Health Monitoring System/SHMS) oleh para ahli konstruksi sehingga diperkirakan mampu bertahan hingga 100 tahun. Selain itu, teknologi ini juga mampu mendeteksi kerusakan lebih dini serta memantau kepadatan lalu lintas, tiupan angin, gempa, dan curah hujan di jembatan.
Pemandangan Jembatan Suramadu saat petang. Foto: Dok. Pop! Hotel
Pembangunan jembatan ini dirintis oleh BJ Habibie selaku Menteri Riset dan Teknologi pada tahun 1986 dan dimulai pembangunannya pada tahun 2001 pada masa pemerintahan Presiden Megawati. Pembangunan jembatan ikonik di Jawa Timur ini menelan biaya Rp 5,5 triliun dan kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2009.
Karena dibangun melintasi perairan Selat Madura, bentangan Jembatan Suramadu terlihat megah dari daratan Surabaya maupun Madura. Selain itu, pengendara yang melintasi jembatan ini juga akan disuguhi pemandangan laut yang dipadukan dengan konstruksi jembatan yang memanjakan mata.
Waktu yang tepat untuk melintas di jembatan ini adalah saat menjelang pagi di mana matahari terbit, dan menjelang sore saat matahari terbenam. Terlebih, jembatan ini juga dihiasi lampu-lampu jalanan yang akan terlihat indah dari kejauhan di malam hari.
Tentunya jembatan ikonik di Jawa Timur ini sangat menarik untuk dilintasi bukan? Segera catat dalam lokasi spot foto incaranmu dan selalu patuhi rambu lalu lintas yang ada di sana untuk keselamatan ya. [Regita]