lifestyle

Jemparingan: Olahraga Tradisional Penuh Makna

Penulis Ashila Syifaa
May 27, 2022
Jemparingan: Olahraga Tradisional Penuh Makna
ThePhrase.id - Jemparingan merupakan olahraga tradisional yang mirip dengan panahan, namun sangat berbeda dari segi cara dan makna  yang ada dalam olahraga tersebut.

Jemparingan merupakan olahraga panahan tradisional khas Kerajaan Mataram. Dikenal juga dengan jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta, merupakan peninggalan dari Kasultan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Meskipun tak dikenal oleh banyak orang, olahraga ini sudah ada sejak awal keberadaan kasultanan Yogyakarta. Awal mulanya olahraga ini adalah dorongan dari Sri Sultan Hamengku Buwono (1755-1792), raja pertama Yogyakarta agar anggota kerajaan mengikuti pelatihan memanah sebagai pembentukan watak ksatria.

Gaya duduk perempuan denganmemkai kebaya. (Foto: Diskominfo Jateng)


Inilah yang membuat jemparingan berbeda dengan olahraga panahan karena jemparingan memiliki makna yang mendalam.

Dalam pelatihan memanah terdapat empat nilai dalam watak ksatria yang diperintah Sri Sultan Hamengku Buwono untuk dipegang oleh rakyat Yogyakarta yaitu sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh. Maknanya adalah konsentrasi, semangat, rasa percaya diri, dan memiliki rasa tanggung jawab.

“Jemparingan itu mementingkan rasa. Nah ketika sudah bisa menguasai jemparingan, mau pindah ke cabang panahan modern bisa. Olahraga ini juga memberikan rasa fokus dan ketenangan,” Jelas Edy Roostopo, maestri jemparingan.

Selain itu jempringan merupakan olahraga panahan yang tidak terlalu memfokuskan pada kemampuan bidikan seperti pada umumnya. Uniknya olahraga panahan lainnya dilakukan berdiri kalau jemparingan dilakukan sambil duduk.

Menurut Maestro Jemparingan asal Solo, Edy Roostopo, olahraga ini perlu dikenalkan kepada masyarakat luas agar melestarikan budaya Solo, juga bisa dijadikan sebagai loncatan untuk ke olahraga panahan modern.

olahraga tradisional
Gaya duduk pria. (Foto: Diskominfo Jateng)


Olahraga ini sangat kental dengan budaya Jawa mulai dari artinya dan cara melakukan olahraganya. Gaya duduknya memiliki perbedaan bagi perempuan dan laki-laki. Untuk perempuan dilakukan secara bersimpuh sedangkan untuk laki-laki dengan bersila.

Selain itu, saat melakukan jemparingan, pria akan memakai surjan lengkap dengan jarik serta ikat kepala. Sedangkan perempuan biasanya memakai kebaya.

Kemudian gaya memanah ini memiliki filosofi sejalan dengan gaya Jemparingan Mataram yaitu membentangnya busur seiring dengan konsentrasi yang ditujukan pada sasaran yang dibidik. Penekanannya adalah konsentrasi daripada kemampuan membidiknya. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic