lifestyleBeauty

Jerawat Hormonal pada Dewasa, Kenali Penyebab dan Solusi Perawatannya!

Penulis Ashila Syifaa
Nov 10, 2024
Foto: Pexels/Polina Tankilevitch
Foto: Pexels/Polina Tankilevitch

ThePhrase.id - Jerawat hormonal sering kali dikaitkan dengan remaja yang sedang memasuki masa pubertas, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya kapan saja. Pada dasarnya, jerawat hormonal muncul akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang dapat memicu produksi sebum berlebih.

Baik pria maupun wanita dewasa dapat mengalami jerawat hormonal. Pria cenderung lebih rentan mengalaminya saat pubertas, sedangkan wanita lebih sering mengalaminya di usia dewasa. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang lebih sering terjadi pada wanita, seperti:

• Menstruasi

• Menopause

• Kehamilan

• Polycystic ovarian syndrome (PCOS)

Namun, terdapat juga penyebab perubahan hormon lainnya, antara lain:

• Stres

• Kurang tidur

• Pengobatan testosteron pada pria

• Adanya riwayat keluarga

• Efek samping obat steroid

Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan kelenjar minyak memproduksi minyak atau sebum secara berlebih, yang membuat bakteri lebih mudah berkembang biak dan akhirnya menimbulkan jerawat.

Pada orang dewasa, jerawat hormonal sering muncul di area tertentu pada wajah, seperti di sepanjang garis rahang, pipi bagian bawah, dan leher. Selain di wajah, jerawat ini juga bisa muncul di dada, bahu, dan punggung.

Jerawat hormonal bisa muncul dalam berbagai jenis. Berikut beberapa jenis jerawat hormonal yang umum ditemukan pada orang dewasa:

• Komedo putih

• Komedo hitam

• Papula

• Pustula

• Nodul

Dengan mengidentifikasi jenis jerawat yang ada, akan lebih mudah memberikan perawatan atau pengobatan yang tepat untuk menghilangkannya.

Perawatan Jerawat Hormonal

Perawatan untuk jerawat hormonal dapat membantu mengurangi gejala serta mencegah jerawat dan bekasnya.

1. Topical Retinoids

Bagi yang memiliki jerawat hormonal ringan, dapat mencoba retinoid topikal seperti tretinoin, tazarotene (Tazorac), adapalene (Differin gel), dan trifarotene.

Obat topikal lainnya yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat hormonal adalah antibiotik, benzoyl peroxide, dan asam salisilat.

2. Mengonsumsi Pil KB

Beberapa dokter menyarankan penggunaan pil KB untuk mengatasi jerawat hormonal karena dapat menyeimbangkan hormon dan membantu membersihkan kulit dari jerawat. Namun, penggunaan pil KB harus berdasarkan resep dokter karena memiliki efek samping seperti mual, sakit kepala, dan gangguan menstruasi.

Selain itu, ada kemungkinan terjadinya interaksi antarobat jika pil KB dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

3. Obat Anti-androgen

Obat anti-androgen dapat membantu mengurangi jerawat dengan menurunkan kadar hormon androgen pria. Kelebihan androgen dalam tubuh dapat memicu jerawat dengan mengganggu folikel rambut yang mengatur sel-sel kulit dan meningkatkan produksi minyak.

Spironolakton (Aldactone) pada dasarnya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, tetapi juga dapat membantu mencegah tubuh memproduksi lebih banyak androgen dan menstabilkan kadar hormon.

Sama halnya dengan pil KB, obat anti-androgen juga tidak dapat dikonsumsi secara sembarangan dan butuh konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

4. Perawatan Lainnya

Perawatan di atas dapat dilakukan jika jerawat hormonal semakin parah dan sulit hilang hingga mengganggu. Jika masih belum terlalu parah, dapat menggunakan obat-obat jerawat yang dijual secara umum, seperti produk yang mengandung tea tree, Alpha Hydroxy Acids (AHAs), dan green tea.

Selain itu, perawatan jerawat hormonal ini perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat untuk menjaga keseimbangan hormon.

Beberapa faktor, seperti pola makan yang buruk, termasuk terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan gula olahan, dapat memicu munculnya jerawat. Selain itu, faktor lingkungan seperti polusi dan kelembaban tinggi juga dapat memperparah kondisi kulit.

Pastikan untuk rutin menjaga perawatan kulit yang tepat, seperti:

• Cuci wajah di pagi hari dan malam hari.

• Gunakan produk jerawat secukupnya; penggunaan terlalu banyak dapat membuat kulit kering dan meningkatkan iritasi.

• Gunakan tabir surya setiap hari.

• Hanya gunakan produk non-komedogenik untuk mengurangi risiko pori-pori tersumbat. [Syifaa]

 

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic