features

Jokowi Buka Kebuntuan Komunikasi

Penulis Aswan AS
Mar 21, 2023
ThePhrase.id - Tak berselang lama setelah Presiden Joko Widodo “mempertemukan” Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Kebumen, Jawa Tengah, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri kemudian menemui Jokowi di Istana Negara. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 3 jam itu, Megawati membahas beberapa hal, salah satu di antaranya adalah sosok capres dari partai berlambang kepala banteng itu.

Momen akrab Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen. (Foto: Istimewa)


"Tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," kata Hasto Kristianto, Sekjen PDI Perjuangan usai pertemuan itu.

Hasto tidak menyebut secara spesifik tentang isi pembicaraan kedua tokoh itu, hanya menjawab secara diplomatis. Namun sulit untuk tidak menyebut kepentingan PDI Perjuangan sebagai partai besar pada Pemilu 2024 nanti. Apalagi PDI Perjuangan berada dalam posisi dilema menentukan nama calon presiden yang akan digadang-gadang pada Pemilu mendatang. Puan Maharani sebagai nama yang diinginkan oleh Megawati memiliki elektoral yang jeblok. Sementara Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi, sampai sekarang belum juga mendapat restu.

"Di kesempatan itu, besar kemungkinan Jokowi mendiskusikan proposal pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Ganjar, Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Puan kepada Megawati sebagai pemilik hak veto politik dalam pencapresan 2024 mendatang," kata Akhmad Khoirul Umam, Pengamat politik Universitas Paramadina, kepada Kompas.com, Minggu (19/3).

Jokowi Membuka Kebuntuan

Meskipun PDI Perjuangan secara tegas sudah menolak penundaan pemilu, namun sikap Megawati yang masih belum mengumumkan nama capres partainya membuat partai dan koalisi lain masih menunggu untuk mengumumkan nama capres masing-masing. Sikap “kalem” Megawati ini dinilai sebagai salah satu penyebab buntunya komunikasi lintas koalisi, karena partai dan koalisi lain menunggu apakah PDI Perjuangan tetap dengan keputusan menolak penundaan pemilu yang ditandai dengan pengumuman nama capresnya.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menjelaskan ada segelintir elit di lingkaran Jokowi yang terus mendorong wacana penundaan pemilu. Dan bisa saja mereka memanfaatkan kebuntuan ini untuk memuluskan tujuannya.

"Sikap tegas Megawati diharapkan bisa menghentikan manuver-manuver kekuatan yang belakangan konon mensimulasi untuk mengamandemen konstitusi demi skema penundaan pemilu," jelas Umam.

Namun kebuntuan itu, sedikit terurai setelah Presiden Joko Widodo menggelar “pertemuan” dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pertemuan yang digelar pada acara Panen Raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis, 9 Maret 2023, mencuatkan wacana tentang duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024.

Wacana ini tentu saja menghentak koalisi dan partai politik, karena Prabowo dan Ganjar adalah dua nama calon presiden yang selalu merajai papan atas lembaga survei di Tanah Air. Dan untuk mengusung pasangan itu, Gerindra hanya butuh satu atau dua partai lagi sebagai teman koalisi untuk melengkapi 12,57 persen suara Gerindra.

Maka 9 hari setelah pertemuan itu, yakni tanggal 18 Maret 2023 Megawati menemui Jokowi di Istana Negara. Meskipun tidak ditegaskan bahwa gerak cepat Megawati ini sebagai respon dari pertemuan "tengah sawah” yang digelar Jokowi itu, namun Pengamat Politik Adi Prayitno menganalisa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri ada hubungannya dengan arah politik Jokowi di Pilpres 2024, mengingat Jokowi selalu mengendorse Prabowo Subianto sebagai capres.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Sabtu (18/3). (Foto: Istimewa)


“Kecenderungan politik Jokowi yang selama ini selalu dikaitkan dengan endorsement ke Prabowo,” kata Adi.

Jokowi, kata Adi, juga kerap mengendorse figur capres lainnya untuk maju di Pilpres 2024. Di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dan belum pernah menyebut nama Puan Maharani.

“Satu-satunya yang bisa diprediksi di panggung depannya itu ya sangat mungkin. Misal, kedua tokoh ini bicara tentang bagaimana konfigurasi politik 2024 terutama,” ujar Adi.

Jika duet Prabowo - Ganjar berlanjut hingga 2024, maka PDI Perjuangan akan menanggung kerugian politiknya karena kader terbaiknya akan diusung oleh partai atau koalisi lain. Sementara calon “resmi” PDI Perjuangan sendiri akan kehilangan teman potensial yang bisa mendongkrak elektabilitas yang jeblok.

Apakah Megawati akan segera mengumumkan nama calon presiden partainya? Atau masih menunggu lagi karena dilema antara figur dan elektabilitas? Kita tunggu saja, yang pasti Megawati tidak ingin dua kader PDI Perjuangan Jokowi dan Ganjar Pranowo berlari tanpa mengikutsertakan diri dan partainya. (Aswan AS)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic