trending

Jokowi: Indonesia Buka Peluang Kemitraan Global untuk Transformasi Energi Bersih

Penulis Haifa C
Sep 25, 2021
Jokowi: Indonesia Buka Peluang Kemitraan Global untuk Transformasi Energi Bersih
ThePhrase.id – Presiden Jokowi menegaskan Indonesia buka peluang kemitraan global untuk transformasi energi bersih. Menurut Jokowi, transisi energi bagi negara berkembang membutuhkan teknologi dan pembiayaan yang terjangkau. Oleh karena itu, kemitraan global sangat diperlukan dalam mewujudkan transisi energi ini.

Situasi darurat pada sektor energi dan iklim yang tidak kunjung membaik di dunia ini membuat banyak negara, termasuk Indonesia, melakukan aksi bersama untuk memecahkan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Salah satu aksi yang dilaksanakan oleh berbagai negara di dunia dalam menghadapi permasalahan tersebut yakni dengan digelarnya konferensi ‘Major Economies Forum on Energy and Climate 2021’ yang diadakan secara virtual pada 17 September 2021 lalu.

Pertemuan yang menunjuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai tuan rumah tersebut juga dihadiri oleh Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, serta Sekjen PBB. Terhitung ada 10 kepala pemerintahan yang hadir dan berbicara dalam konferensi ini.

Dengan didampingi oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, serta Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya dalam konferensi tersebut.

Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen dan kontribusi Indonesia dalam menghadapi situasi darurat pada sektor energi dan iklim yang kini tengah terjadi secara global.

Konferensi ‘Major Economies Forum on Energy and Climate 2021’ yang diselenggarakan secara virtual (Foto: Dok. BPMI Setpres)


“Kredibilitas, khususnya aksi konkret, sangat krusial,” kata Presiden Jokowi, saat menyampaikan pidatonya secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Kontribusi pemerintah Indonesia pada sektor energi salah satunya yakni dengan dilakukannya pencanangan transformasi menuju energi baru dan terbarukan dan diberlakukannya akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau pada bulan Agustus 2021.

“Untuk mewujudkan transformasi ini, kami telah menyusun strategi peralihan pembangkit listrik dari batu bara ke energi baru terbarukan, mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan yang didukung pelaksanaan efisiensi energi, meningkatkan penggunaan biofuels, dan mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia masih akan terus mengembangkan kawasan percontohan, dan telah menargetkan Netral Karbon (Net Zero) pada tahun 2060 mendatang.

“Termasuk pembangunan Green Industrial Park seluas 20 ribu hektare, terbesar di dunia, di Kalimantan Utara,” ungkap Presiden.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Foto: Antara)


Presiden Jokowi menyampaikan dukungannya terhadap Global Methane Pledge atau ikrar aksi bersama guna mengurangi emisi metana global sebesar 30% pada tahun 2030 mendatang.

“Kami membuka peluang kerja sama dan investasi bagi pengembangan bahan bakar nabati, industri baterai litium, kendaraan listrik, teknologi carbon, capture, and storage, energi hidrogen, kawasan industri hijau, dan pasar karbon Indonesia,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, Global Methane Pledge dapat menguatkan kemitraan dengan negara-negara lain dalam mendukung kapasitas di negara berkembang.

“Bersama Amerika Serikat dan 45 negara lainnya, Indonesia juga telah bergabung dalam Global Methane Initiative. Pengurangan emisi metana telah masuk dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Wamenlu Indonesia, Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa pertemuan Major Economics Forum dilaksanakan untuk menyokong kerja sama menjelang konferensi perubahan iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia, pada bulan November mendatang.

Mahendra menyampaikan secara spesifik, target CO 26 yaitu untuk memastikan perubahan suhu di dunia tidak melampaui satu setengah derajat celsius. [hc]

 

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic