trending

Jokowi: Indonesia Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

Penulis Haifa C
Oct 27, 2021
Jokowi: Indonesia Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan
ThePhrase.id – Kamis lalu (21/10/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Dalam acara peresmian tersebut Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus mulai beralih ke industri Energi Baru Terbarukan (EBT). Presiden bahkan menargetkan produksi energi terbarukan dari biodiesel 30 (atau B30) bisa mencapai hingga 9,2 juta kiloliter di tahun ini.

"Sekali lagi saya ingin menegaskan kita harus memegang teguh komitmen untuk meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Karena itu produksi B30 ini, produksi biodiesel ini harus terus kita tingkatkan. Tahun 2021 ditargetkan kita mampu memproduksi dan menyalurkan 9,2 juta kiloliter dan saya minta nanti ini tahun depan juga bisa meningkat lebih tinggi lagi," kata Jokowi.

Dengan adanya potensi besar bisnis kelapa sawit (CPO) di Indonesia yang bahkan tembus hingga 52 juta ton per tahunnya, Jokowi berharap negeri ini segera bergerak ke industri yang memproduksi kelapa sawit menjadi barang setengah jadi dan jadi, seperti misalnya memproduksi CPO menjadi biodiesel.

Jokowi menyampaikan pidatonya dalam peresmian pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (Foto: Liputan6)


"Kita berharap juga nantinya ada perusahaan-perusahaan yang lain yang mulai menghilirisasikan, mengindustrialisasikan CPO-nya baik menjadi minyak goreng, baik menjadi kosmetik, atau menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi lainnya," imbuh Jokowi.

Menurut Jokowi Indonesia diprediksi akan memperoleh beberapa manfaat positif dari bisnis biodesel. Manfaat tersebut antara lain peningkatan ketahanan energi, bisa menekan defisit anggaran untuk pembuatan solar hingga Rp 56 triliun di tahun 2021 setelah sebelumnya di tahun 2020 Indonesia menghemat sebesar Rp 38 triliun, serta memunculkan banyak lapangan pekerjaan baru untuk pabrik-pabrik biodiesel yang akan dibuka.

Namun untuk memperoleh manfaat-manfaat tersebut, semua pihak, baik dari hulu maupun hilir harus mau bekerja sama.

"Langkah-langkah strategis ini jelas membutuhkan komitmen dan dukungan dari kita semuanya, dari hulu sampai hilir. Di hulu ada industri sawit dan CPO, di tengah ada industri biodiesel, di hilir nanti ada industri pengguna biodiesel baik itu industri transportasi, kemudian pembangkit listrik, dan industri-industri yang lainnya," papar Jokowi.

Jokowi meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (Foto: BPMI Setpres)


Sementara itu, Andi Amran Sulaiman selaku Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya, yang juga merupakan Mantan Menteri Pertanian era pertama kepemimpinan Jokowi ini mengatakan bahwa dengan biaya senilai Rp 2 triliun, pabrik yang telah dibangun selama 2 tahun tersebut bisa memproduksi B50. Pasalnya, pabrik tersebut merupakan pabrik terbesar dan pertama di daerah Indonesia bagian timur yang mempunyai kapasitas hingga 1.500 ton per hari.

"Kami sampaikan pabrik biodiesel ini dibangun selama 2 tahun dengan total investasi Rp2 triliun. Kemudian produksinya insya allah kualitas B30 dan bisa dikembangkan menjadi B50 dalam waktu dekat," tandas Andi. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic