e-biz

JP Morgan: Cegah Krisis Energi, Dunia Butuh Dana USD 1,3 Triliun

Penulis Haifa C
Apr 23, 2022
JP Morgan: Cegah Krisis Energi, Dunia Butuh Dana USD 1,3 Triliun
ThePhrase.id – JP Morgan, bank besar Amerika Serikat memprediksi bahwa agar terhindar dari krisis energi, dunia membutuhkan tambahan dana sebesar 1,3 triliun USD hingga tahun 2030 mendatang.

Adapun biaya tersebut diperlukan untuk meningkatkan semua infrastruktur minyak dan gas hingga energi terbarukan.

"Temuan utama kami adalah bahwa pada tahun 2030, pertumbuhan permintaan energi akan melebihi pertumbuhan pasokan sekitar 20 persen berdasarkan tren saat ini, terutama didorong oleh negara-negara berkembang dan upaya mereka untuk mengembangkan dan mengangkat warganya keluar dari kemiskinan," jelas Marko Kolanovic dan Christyan Malek selaku ahli strategi, seperti yang dikutip dari Suara.com, (21/4/2022).

Dalam keterangannya, Marko dan Christiyan mengungkapkan bahwa pada tahun 2030, investasi tersebut diperkirakan akan tumbuh sebesar 18%.

JP Morgan (Foto: liputan6)


Selain itu, 30 analis JP Morgan lainnya juga mengatakan bahwa tidak semua bahan bakar dibuat sama. Sumber energi yang berbeda tidak sepenuhnya dapat dipertukarkan dan panel surya tidak dapat menggantikan minyak, yang dibutuhkan misalnya dalam produksi industri petrokimia.

JP Morgan mengatakan bahwa meskipun dalam skala panjang energi terbarukan bisa lebih murah, namun proses transisi seperti saat ini membutuhkan kerja keras dari semua pihak di dunia dan hal ini tentunya akan memakan biaya yang cukup tinggi, sehingga JP Morgan memprediksi bahwa pengeluaran penggunaan akhir global untuk energi akan meningkat menjadi 9,5 persen dari PDB pada tahun 2022 dari rata-rata 2015-2019 sebesar 8,4 persen.

"Dalam skala yang sangat panjang, semua sumber energi saat ini akan dilihat sebagai transisi ke sumber energi yang lebih aman, bersih, dan lebih murah. Jangka panjang, ini mungkin hanya disediakan oleh fusi nuklir. Sampai teknologi yang terukur, andal, bersih, dan terjangkau tersedia, dunia perlu bekerja dengan semua sumber energi saat ini - fosil dan non-fosil - dan kekurangannya masing-masing," ungkap JP Morgan.

Ilustrasi menara penyalur listrik (Foto: goodnewsfromindonesia.id)


Kendati demikian, hasil penelitian baru dari JP Morgan ini berbeda dengan pesan dari Badan Energi Internasional (IEA) yang pada tahun lalu menyebutkan bahwa investasi baru tidak diperlukan untuk bahan bakar fosil. Namun IEA menjelaskan bahwa perkiraannya tersebut hanyalah salah satu skenario yang disarankan agar OPEC bisa memompa minyak dalam jumlah yang lebih banyak.

Namun meskipun begitu, JP Morgan tetap mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan peningkatan biaya ini.

"Peningkatan lebih lanjut dalam biaya energi akan menimbulkan kemungkinan yang lebih besar dari keresahan masyarakat dan perlambatan dalam transisi energi," tandas JP Morgan. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic